Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi USD427,2 Miliar pada Februari 2025

photo author
- Kamis, 17 April 2025 | 16:33 WIB
Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi USD427,2 Miliar pada Februari 2025 (FREKUENSINEWS)
Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi USD427,2 Miliar pada Februari 2025 (FREKUENSINEWS)

FREKUENSINEWS – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Februari 2025 mencapai USD427,2 miliar, atau setara dengan sekitar Rp7.191 triliun (dengan asumsi kurs Rp16.833 per dolar AS). Angka ini mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya, yakni USD427,9 miliar pada Januari 2025.

Meski menurun secara bulanan, secara tahunan ULN Indonesia pada Februari 2025 masih mencatat pertumbuhan sebesar 4,7 persen (yoy). Namun, pertumbuhan ini melambat dibandingkan pertumbuhan tahunan pada Januari 2025 yang mencapai 5,3 persen.

Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa perlambatan ini terutama disebabkan oleh penurunan pertumbuhan utang luar negeri sektor publik, serta kontraksi utang luar negeri swasta. “Sementara sektor swasta mengalami kontraksi,” ungkap Denny dalam keterangannya, Kamis (17/4/2025).

Baca Juga: Angkutan Lebaran 2025: Bandara Soekarno-Hatta Layani Sekitar 5 Juta Penumpang Internasional

Pengaruh Dolar dan Ketidakpastian Global

BI juga mencatat bahwa penguatan dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk rupiah, turut memengaruhi perkembangan ULN Indonesia. Selama Februari 2025, rupiah terdepresiasi sebesar 0,15 persen secara point-to-point dibandingkan posisi akhir Desember 2024.

Untuk utang luar negeri pemerintah, posisinya per Februari 2025 tercatat sebesar USD204,7 miliar, sedikit menurun dari bulan sebelumnya yang mencapai USD204,8 miliar. Secara tahunan, pertumbuhan ULN pemerintah juga melambat menjadi 5,1 persen, turun dari 5,3 persen pada Januari 2025.

Baca Juga: Angkutan Lebaran 2025: 19 Juta Penumpang Gunakan Commuter Line, Naik 4 Persen dari Tahun Lalu

Pergerakan ULN pemerintah turut dipengaruhi oleh perpindahan penempatan dana investor asing, khususnya dari instrumen Surat Berharga Negara (SBN) ke bentuk investasi lain akibat meningkatnya ketidakpastian global.

Denny menambahkan bahwa pemerintah terus menggunakan ULN untuk mendukung pembiayaan APBN, terutama dalam sektor-sektor prioritas seperti kesehatan, kegiatan sosial, pendidikan, konstruksi, dan transportasi. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utangnya secara tepat waktu.

ULN Swasta Alami Kontraksi

Baca Juga: KAI Daop 6 Yogyakarta Amankan Barang Tertinggal Penumpang Senilai Rp287 Juta Selama Angkutan Lebaran 2025

Di sisi lain, ULN swasta mengalami kontraksi tahunan sebesar 1,6 persen pada Februari 2025, lebih dalam dibandingkan kontraksi 1,3 persen pada Januari 2025. Kontraksi ini berasal dari dua kelompok, yaitu:

  • Lembaga keuangan: -2,2 persen

  • Perusahaan non-lembaga keuangan: -1,5 persen

Struktur Tetap Sehat

Baca Juga: TPUA Datangi Rumah Jokowi di Solo, Minta Klarifikasi Terkait Keaslian Ijazah

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ersangkut Frekuensinews

Tags

Rekomendasi

Terkini

80 Pati TNI AD Naik Pangkat l, Ini Pesan Kasad!

Selasa, 2 Desember 2025 | 15:33 WIB
X