FREKUENSINEWS.COM - Debat perdana calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Selasa (29/10), diwarnai kericuhan. Terjadi insiden antarpendukung pasangan calon (paslon). Ketegangan sudah terjadi sejak sebelum acara dimulai.
Bermula di lobi utama hotel yang berlokasi di Jl R Sukamto Palembang, sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu, pendukung paslon nomor urut 1 Syarif Hidayat-Gusti Rohmani, nomor urut 2 Devi Suhartoni-Junius Wahyudi dan nomor urut 3 Firsa Lakoni-Efriyansyah sudah memenuhi area luar lokasi debat.
Mereka meneriakkan yel-yel dan bernyanyi, menciptakan atmosfer penuh antusiasme. Saat tamu VIP, termasuk Plt Bupati, Sekda, dan Forkopimda Muratara mulai masuk ke dalam ruangan debat, gesekan antarsimpatisan terjadi.
Baca Juga: Rumah di Bagus Kuning Terbakar, Penyebabnya Cuma karena Hal Sepele
Terjadi kericuhan. personel kepolisian yang mengamankan jalannya debat langsung mengambil tindakan cepat meredakan situasi yang memanas dengan melepaskan tembakan peringatan ke udara. Dengan cepat polisi mengendalikan situasi, mencegah kericuhan yang lebih besar.
Kapolres Muratara, AKBP Koko Arianto Wardani, membenarkan adanya insiden tersebut. Ia menjelaskan, kericuhan dapat langsung diredam oleh anggota di lapangan. "Memang sempat terjadi kesalahpahaman, panas-panasan, tapi alhamdulillah bisa diredam oleh seluruh aparat yang bertugas," jelasnya.
Koko, menambahkan meskipun sempat terjadi keributan, tidak ada laporan mengenai orang yang diamankan. Dugaan adanya provokator atau kesalahpahaman antarpendukung masih dalam penyelidikan.
Baca Juga: Tragedi di Cibinong, Istri Bunuh Suami karena Masakan Mie Kurang Matang
Ketua Komisioner KPU Muratara, Heriyanto, membenarkan adanya kericuhan tersebut. "Terjadi sebelum pelaksanaan debat. Setelah debat berjalan beberapa sesi, saya baru tahu ada kejadian itu di luar," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya sengaja memindahkan pelaksanaan debat ke Palembang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Menginggat tensi Pilkada Muratara 2024 cukup panas dan simpatisan yang cukup fanatik. "Setelah pulang ke Muratara, kami akan bahas bersama pihak keamanan untuk evaluasi pelaksanaan debat kemarin," jelasnya.
Heriyanto menyatakan, meski pelaksanaan Pilkada Muratara berpotensi konflik dan berlangsung panas, namun KPU Muratara akan tetap melaksanakan tugas sebagai penyelenggara semaksimal mungkin.
Baca Juga: Empat Lawang Dihantam Angin Puting Beliung, Banyak Rumah Warga Rusak dan Pohon Tumbang
"Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada intimidasi maupun tekanan kepada kami. Insya Allah kami komitmen melaksanakan tugas selaku penyelenggara semaksimal mungkin, kita akan bekerja sesuai aturan yang berlaku," tegasnya.
Komisioner Divisi Hukum Bawaslu Muratara, Farlin Ardian, menambahkan, meski sempat diwarnai kericuhan di luar ruangan, namun pelaksanaan debat Pilkada Muratara berlangsung lancar. Terkait kericuhan yang terjadi pihaknya mengaku akan kembali melakukan koordinasi dengan KPU Muratara. "Kita akan bahas bersama evaluasi debat kemarin bersama KPU," tukasnya.
Artikel Terkait
Loker, Kemenag Akan Buka Rekrutmen Petugas Haji 2025, Siapkan Syaratnya
Suhu Panas Ekstrem Melanda Indonesia, Kapan Akan Berakhir? Ini Penjelasan BMKG
Tragedi di Cibinong, Istri Bunuh Suami karena Masakan Mie Kurang Matang
Empat Lawang Dihantam Angin Puting Beliung, Banyak Rumah Warga Rusak dan Pohon Tumbang
Ketika PNS Selingkuh, Menelusuri Dampak dan Akibatnya
Rumah di Bagus Kuning Terbakar, Penyebabnya Cuma karena Hal Sepele