Orang Ini Kibarkan Bendera Palestina dalam Ajang Piala Dunia 2022 di Qatar!

Frekuensi News - Piala Dunia merupakan salah satu agenda olahraga terbesar di dunia yang pasti akan menyedot perhatian dunia.

 

Momen ini dimanfaatkan oleh orang Palestina yang tinggal di Qatar untuk menarik perhatian dunia.

 

Mereka mengibarkan bendera Palestina dan mengenakan atribut yang menunjukkan identitas mereka sebagai orang Palestina.

 

Bader, seorang warga Palestina yang ikut turun di jalanan Doha, mengenakan kaos bertuliskan 'Free Palestine' dan menggunakan syal dengan warna bendera Palestina di lehernya.

 

 

"Orang-orang dari seluruh dunia saat ini ada di Qatar dan mereka melihat kami berpakaian seperti ini lalu mereka bertanya pada kami kenapa kami mengenakan bendera Palestina padahal Palestina tidak ikut di Piala Dunia, " ujarnya.

 

"Pertanyaan itu menjadi kesempatan bagi kami untuk memberitahu dunia mengenai kondisi yang terjadi di Palestina, " tambahnya.

 

"Kami juga memiliki kesempatan untuk memperkenalkan budaya dan sejarah tanah kelahiran kami. Mereka tahu mengenai Israel tapi tidak tahu mengenai Palestina. Padahal sebelumnya yang ada Palestina sebelum Israel merebutnya" lanjut Bader.

 

Selain berkumpul mengenakan atribut, mereka juga menyetel musik menggunakan pengeras suara dan memutar lagu populer di Palestina, 'Dammi Falastini' yang artinya Darahku adalah Palestina.

 

 

"Liriknya menyayat hati dan sedih, tetapi karena pendudukan Israel dan ketidakmampuan kami untuk berada di tanah air kami adalah bagian dari hidup kami, kami merayakan identitas kami dengan bernyanyi dan menari mengikuti lagu-lagu semacam itu" Bader menjelaskan mengenai makna lagu tersebut.

 

Bader mengatakan orang-orang yang berasal dari negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, seperti Turki, Maroko, dan Tunisia ikut mendukung apa yang mereka lakukan karena mereka turut merasakan duka penduduk Palestina.

 

Bader mengatakan bahwa selama ini ia merasa Palestina berjuang sendirian.

 

 

Namun, melihat banyaknya dukungan dari negara lain membuat mereka merasa bahwa mereka tidak lagi berjuang sendirian.***