FREKUENSINEWS.COM,BANDUNG - Gedung Merdeka, yang terletak di Jalan Asia Afrika, Bandung, adalah salah satu bangunan bersejarah paling penting di Indonesia.
Sebagai tempat berlangsungnya Konferensi Asia Afrika 1955, gedung ini menyimpan cerita besar tentang perjuangan melawan kolonialisme.
Namun, kondisinya yang kini memprihatinkan menjadi cerminan kurangnya perhatian terhadap warisan budaya bangsa.
Baca Juga: Pemkot Bandung Kawal Kasus Rudapaksa di Ciumbuleuit, Fokus pada Kesehatan dan Mental Korban
Awal Mula: Societeit Concordia yang Mewah
Pada tahun 1895, Gedung Merdeka didirikan dengan nama Societeit Concordia. Bangunan ini dirancang sebagai tempat hiburan dan rekreasi bagi para elit Belanda di Bandung.
Dengan desain yang megah dan fasilitas hiburan yang lengkap, gedung ini menjadi simbol kemewahan pada masanya.
Baca Juga: Haduh! Belum Juga Resmi Jadi Wali Kota Bandung, Ada yang Coba Suap Farhan Rp3 Miliar Demi Proyek
Hanya kalangan tertentu yang bisa menikmati fasilitas di Societeit Concordia.
Gedung ini dilengkapi ruang makan malam yang elegan, ruang dansa, dan tempat pertunjukan seni.
Setiap sudutnya mencerminkan gaya hidup kaum elit Eropa yang bermukim di Hindia Belanda.
Baca Juga: Ini Sejarah Gunung Patuha Di Bandung Wajib Dibaca Sampai Habis
Transformasi Setelah Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka, Gedung Merdeka mengalami perubahan fungsi. Pada tahun 1950-an, gedung ini mulai digunakan untuk berbagai kegiatan pemerintahan dan kebudayaan.
Puncaknya adalah pada tahun 1955, ketika gedung ini menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika.
Baca Juga: 7 Kuliner Pedas di Bandung yang Wajib Dicoba, Nomor 7 Bikin Ketagihan!