Alam dan Suku Kerinci itu unik dan spesifik.
Masyarakat suku Kerinci pada masa lalu sudah memiliki bahasa, aksara Incao (miring), undang-undang (hukum), dan bahasa Kerinci mempunyai bermacam-macam logat/dialek disetiap kampung.
Hampir di setiap jengkal pelosok alam Kerinci terdapat beragam benda budaya diantaranya adalah batu Megalith, Selindrik, Punden berundak,Menhir dan berbagai artefak-artefak termasuk Naskah Kuno Kerinci yang ditulis pada daun lontar,Daluang, tanduk, Tulang, ruas bambu, batu, dan ratusan benda budaya yang berumur ribuan tahun.
Keberadaan Kampung Tua Tanjung Tanah Di Kabupaten Kerinci Jambi Dapat dipastikan sama tua atau barangkali keberadaannya lebih tua lagi dari pada sejarah keberadaan Kerajaan Besar Dharmasraya Malayu-Jambi Abad 13 M.
Tigo Luhah Tanjung Tanah tempo dulunya dijuluki Bumi Undang Silujur Alam Kerinci, kerena dikampung itulah ditemukan, ditempatkannya Dua Naskah Undang-Undang yang diruntukkan atau diterapkan di Bumi Silujur Alam Kerinci.
Kedua Naskah Undang-Undang itu dibuat atau dirumuskan bersama-sama oleh pihak kerajaan dan para Depati Silujur Alam Kerinci.
Baca Juga: Ini Makam Sunan Gunung Jati, Bukti Jejak Islam di Tanah Jawa
Undang-Undang itu dibuat sebagai alat para Depati, Pemangku Adat untuk memerintah,mengatur penduduk se-isi Bumi Silujur Alam Kerinci.
Dua Naskah Undang-Undang yang ditemukan, ditempatkan di kampung tua Tanjung Tanah yang pertama adalah Naskah Undang-Undang yang dibuat pada jaman Kejayaan kerajaan Dharmasraya Malayu-Jambi abad 13/14M (Tambo Kerinci 214) .
Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah tidak semuanya tertulis dengan aksara Malayu Kuno, namun pada dua lembar terakhir KUUTT, ditulis dengan aksara Incoung (aksara Kerinci kuno), Naskah kuno ini lebih populer disebut Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah Naskah Malayu Tertua Didunia.
Baca Juga: Ini 4 Ciri Khas Suku Gayo, Memperkaya Ragam Budaya Nusantara
Naskah Undang –Undang yang kedua ditemukan, ditempatkannya di dikampung Tua Tanjung tanah adalah Naskah Undang-Undang Yang beraksara Arab-Malayu yang dibuat, dikeluarkan pada jaman kerajaan Kesultanan Islam Jambi Abad 16/17 M. (Tambo Kerinci 215).*
Artikel Terkait
Ini Misteri Gunung Kelud, Serta 5 Kisah Legenda yang Mengerikan
Menelisik Misteri dan Sejarah Gunung Iliboleng, Penjaga Hitam dari Nusa Tenggara Timur
Ini Fakta Seputar Ducati Panigale yang Tidak Banyak Diketahui Orang, Ada Apa?
Menyebar Hingga Ke Pulau Sumatera, Suku Ini Ternyata Masih Garis Keturunan Tionghoa
Tradisi Unik Suku Sasak Ini Bikin Geleng-Geleng, Ternyata Sebelum Menikah Calon Istri Diculik Calon Suami
Menjaga Tradisi, 5 Suku di Indonesia Ini Lakukankan Ritual Berhubungan Badan yang 'Aneh'?
Widih, Ini Nih Suku yang Membolehkan Perkawinan Sedarah, Termasuk dengan Ibu atau Ayah Kandung.
Melihat 7 Kelompok Suku Komering, Warisan Budaya di Tepian Sungai Sumatera Selatan
Melihat Keunikan Senjata Tradisional Minangkabau, Ini 7 Senjata Mematikan dari Budaya Padang
Ini Pesona Istana Pagaruyung, Mengupas Jejak Sejarah Kekayaan Budaya Minangkabau