Melihat Perjalanan Sejarah dan Kebudayaan Peradaban Suku Kerinci Jambi

photo author
- Kamis, 7 November 2024 | 00:10 WIB
Melihat Perjalanan  Sejarah dan Kebudayaan Peradaban Suku Kerinci Jambi  (frekuensinews.com)
Melihat Perjalanan Sejarah dan Kebudayaan Peradaban Suku Kerinci Jambi (frekuensinews.com)

FREKUENSINEWS.COM -  Melihat Perjalanan  Sejarah dan Kebudayaan Peradaban Suku Kerinci Jambi .

Bumi Sakti Silujur Alam Kerinci merupakan salah satu pusat peradaban Melayu kuno di Indonesia bahkan di dunia, banyak peninggalan budaya masa lalu yang masih dilestarikan di negara yang dikenal dengan “negeri” dari surga ini, julukan ini diberikan ke Alam Kerinci karena tanahnya yang subur, udaranya yang segar, pemandangannya yang indah, dikelilingi perbukitan hijau dan indahnya pemandangan Pasir Panjang, Tanjung Tanah, Danau Kerinci  Suku Kerinci  mendiami kawasan puncak Andalas.

​Pulau Sumatera dikenal sebagai salah satu suku melayu tertua  di pulau Perca Sumatera Suku Kerinci yang biasa dikenal dengan Uhang Kinci atau Uhang Kincai dalam bahasa Kerinci merupakan suku asli atau suku bangsa sumatera yang mendiami dataran tinggi Kerinci dan sekitarnya.

Baca Juga: Melihat Jejak Sejarah Hingga Budaya Kerajaan Dolok Silou

Secara administratif, saat ini terletak di wilayah Kotamadya Kabupaten Sungai Banyak, Kerinci, Merangin, dan Bungo.

 

Suku Kerinci menurut para ahli dan ilmuwan merupakan bagian dari orang Malayu, sebagian dari ahli menyebutkan suku Kerinci berasal dari zaman Neolithikum, dan pendapat ini secara kasat mata dapat di lihat dari:

Tipe orang Kerinci yang ada sekarang memperlihatkan banyak persamaan dengan Malayu tua, yang mirip dengan tipe Mongoloid, mata menyerupai mata orang Cina, badan pendek tegap dan kulit mendekati putih.

Baca Juga: Eksplorasi Budaya Suku Moken, Kisah Penghuni Lautan yang Menakjubkan

Alasan untuk mengelompokkan atau menggolongkan suku Kerinci ke dalam salah satu suku malayu  tertua karena pada zaman megalithikum sudah ada manusia serta budayanya di wilayah Alam Kerinci.

Van der Hoop pada tahun 1937 menemukan alat-alat dari obsidian di kawasan pinggiran Danau Kerinci yang sama bentuknya dengan alat-alat yang terdapat di Bandung Jawa Barat, yang merupakan inti dari kebudayaan Mesolithikum (Kahar,1981-1982:43). 

 

Bahasa Kerinci termasuk golongan bahasa Austronenesia barat, yaitu bahasa Malayu tua.

Baca Juga: Inilah Tradisi Kawin Tangkap yang Sempat Viral di Sumba

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ersangkut Frekuensinews

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X