FREKUENSINEWS — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Lahat menggelar Sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) untuk 32 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang telah menyelesaikan program rehabilitasi narkotika. Sidang yang berlangsung pada hari ini merupakan bagian dari rangkaian Program Pasca Rehabilitasi sebagai bentuk pembinaan lanjutan terhadap narapidana.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Lahat, memperlihatkan sinergi antarunit pemasyarakatan dalam mendukung proses pemulihan dan reintegrasi sosial para peserta rehabilitasi.
Program Rehabilitasi Kategori I: Fondasi Awal
Baca Juga: Ini 2 Rekomendasi Tempat Jual Hp iPhone Seken dan Baru Termurah di Kota Pagar Alam
Sebelum mengikuti Sidang TPP, sebanyak 32 peserta telah mengikuti dan menyelesaikan Program Rehabilitasi Kategori I selama 15 hari. Program ini merupakan hasil kerja sama antara Lapas Lahat dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Empat Lawang, yang difokuskan pada pemulihan dari ketergantungan narkoba serta pembinaan mental dan emosional.
Transisi Menuju Pembinaan Lanjutan
Dalam rangkaian kegiatan, dilakukan serah terima peserta rehabilitasi dari Program Manajer Rehabilitasi Pemasyarakatan kepada Seksi Pembinaan Kemandirian, yang diterima langsung oleh Bapak Nekson Iskandar. Serah terima ini menjadi penanda resmi transisi peserta menuju fase pasca-rehabilitasi.
Baca Juga: Ini Tempat Beli iPhone Seken, Baru dan Murah di Kota Pagar Alam
Pada tahap ini, 32 peserta akan dibagi dalam dua kelompok program lanjutan:
-
16 orang mengikuti Program Kemandirian, untuk mengembangkan keterampilan kerja.
-
16 orang mengikuti Program Kepribadian, yang bertujuan membentuk pola pikir positif dan bertanggung jawab.
Baca Juga: Kasubsi BKA Bapas Lahat Jadi Narasumber Penyuluhan Bahaya Narkoba di SMPN 8 Kota Pagaralam
Evaluasi dan Harapan Baru
Kepala Lapas Kelas IIA Lahat, Reza Meidiansyah Purnama, menegaskan bahwa Sidang TPP merupakan bagian penting dalam proses evaluasi pasca-rehabilitasi.
“Langkah ini memastikan bahwa upaya rehabilitasi tidak berhenti di satu titik, melainkan terus berlanjut dalam bentuk pembinaan kemandirian dan kepribadian. Tujuan akhirnya adalah agar para WBP siap kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang produktif dan bertanggung jawab,” ujar Reza.
Baca Juga: Universitas Lembah Dempo Ikuti Bootcamp UVCE 2025 untuk Dorong Inovasi Kewirausahaan Mahasiswa
Salah satu peserta rehabilitasi menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan:
“Saya merasa mendapat kesempatan kedua. Program ini tidak hanya membantu saya lepas dari narkoba, tapi juga mengajarkan keterampilan dan cara berpikir yang lebih baik. Harapan saya, setelah bebas nanti, saya bisa bekerja dengan baik dan membanggakan keluarga.”