Frekuensi News - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa gugatan yang tengah dihadapi Indonesia di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait larangan ekspor nikel tidak akan menyurutkan niat pemerintah untuk menghentikan ekspor tambang bahan mentah.
Dilansir dari Antara, Indonesia sudah melihat langsung manfaat kebijakan tersebut sebagaimana dirasakan dengan lompatan nilai ekspor nikel.
Demikian disampaikan Presiden saat memberi pengarahan dalam Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-46 Universitas Sebelas Maret di Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (11/3/2022).
Baca Juga: Risiko dari Kebijakan Jokowi Stop Ekspor Bahan Mentah: Diuji Kartel Internasional
"Tapi begitu kita bilang stop nikel, stop ekspor bahan mentah nikel, ya kita digugat sama Uni Eropa, belum rampung sampai sekarang," kata Presiden dalam acara yang disiarkan langsung di kanal YouTube resmi UNS tersebut.
"Enggak apa-apa, ini belum rampung saya sudah perintahkan bauksit tahun ini stop, biar digugat lagi," sambungnya.
"Bauksit stop, nanti tahun depan stop lagi tembaga atau timahnya, biar digugat lagi. Enggak apa-apa digugatin terus, belum tentu kita kalah, tapi belum tentu juga kita menang," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Kebijakan Penghentian Ekspor Bahan Mentah Resmi Dilanjutkan, Jokowi: Silahkan Gugat
Menurut Presiden, kebijakan penghentian ekspor tambang bahan mentah adalah salah satu wujud dari keberanian mentransformasi ekonomi yang akan memberikan manfaat dan peluang jangka panjang demi stabilitas.
Presiden mengungkapkan bahwa Indonesia sebelumnya hanya menangguk pendapatan perdagangan sekira Rp15-20 triliun saat masih mengekspor nikel mentah.
Angka itu melonjak jauh menjadi Rp300 triliun pada 2021 setelah menerapkan kebijakan ekspor nikel dalam bentuk setengah jadi dan jadi.
"Keberanian itu harus kita lakukan, kalau kita enggak pernah mencoba kita enggak akan pernah tahu menang atau kalah, kita benar atau enggak benar," katanya.
"Tapi yang ini bener. Stop (ekspor mentah) itu bener. Kita tahu karena dari Rp15 triliun melompat jadi Rp300 triliun," ujar Presiden melengkapi.
Baca Juga: Banjir Pujian Megawati Tolak Jokowi Jabat Presiden 3 Periode, Rocky Gerung Bongkar Tujuan Lainnya
Dengan penghentian ekspor tambang bahan mentah, Presiden meyakini Indonesia juga akan mendapatkan banyak manfaat termasuk kenaikan nilai investasi di dalam negeri termasuk arus modal dari luar negeri.
Artikel Terkait
Kebijakan Penghentian Ekspor Bahan Mentah Resmi Dilanjutkan, Jokowi: Silahkan Gugat
Dikuasai Singapura Sejak 66 Tahun Lalu, Jokowi Kini Resmi Ambil Alih FIR Indonesia
Risiko dari Kebijakan Jokowi Stop Ekspor Bahan Mentah: Diuji Kartel Internasional
Jokowi Impikan IKN Nusantara Jadi Kota Terbaik Dunia, Faisal Basri: untuk Rakyat Saja Belum Beres
5 Menteri Paling Kaya di Era Kepemimpinan Presiden Jokowi