Omicron Dianggap Siasat untuk Jualan Vaksin Covid-19, Siti Fadilah: Pemerintah Harus Transparan

photo author
- Jumat, 24 Desember 2021 | 11:02 WIB
Ilustrasi Covid-19 Omicron. Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengatakan Pemerintah harus transparan jika tidak ingin disebut varian Omicron hanya sebagai siasat untuk jualan vaksin. (Pixabay/Alexandra_Koch)
Ilustrasi Covid-19 Omicron. Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengatakan Pemerintah harus transparan jika tidak ingin disebut varian Omicron hanya sebagai siasat untuk jualan vaksin. (Pixabay/Alexandra_Koch)

Frekuensi News - Masyarakat Indonesia hingga kini masih berjibaku melawan pandemi Covid-19.

Terlebih dengan masuknya varian Omicron di Tanah Air membuat tingkat kewaspadaan penularan kian tinggi.

Hingga kini setidaknya terdapat 8 kasus varian Omicron di Indonesia

Namun, kemunculan varian Omicron menimbulkan teori konspirasi baru.

Baca Juga: Prediksi Tottenham vs Crystal Palace di Liga Inggris, 26 Desember 2021 Lengkap dengan Line Up

Banyak masyarakat yang mengamsumsikan kalau kemunculan varian Omicron hanya suudzon, akal-akalan untuk tes PCR atau jualan vaksin.

Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari pun bersuara, jika masyarakat tidak percaya dengan Omicron ini akan sulit.

Karena masyarakat dan pemerintah harus bersatu untuk melawan perang dalam bentuk bioweapon yang akan datang.

"Kalau pemerintah dengan rakyat tidak bersatu akan sulit. Supaya bagaimana pemerintah dengan rakyat menjadi satu kekuatan?," katanya.

Baca Juga: Tak Lagi Berseragam Barcelona, Lionel Messi Masih Jadi yang Terbaik Bagi Tim Catalan

"Satu pemerintah harus menunjukkan secara transparan bahwa 'hey aku melindungi kamu', jangan terkesan pemerintah menyusahkan rakyatnya," sambungnya.

Selain itu, rakyatnya juga harus terus memupuk rasa percaya pada pemerintah, yakin bahwa mereka akan dilindungi dan dikasihi sehingga nantinya tunduk pada peraturan.

"Mendukung malah, orang Indonesia itu oragnya baik-baik kok. Semua baik, pemerintah juga baik, rakyat juga baik, cuma kemungkinan ada miskomunikasi," tuturnya.

Sementara itu, terkait tes PCR dia mempertanyakan apakah memang masih memerlukannya.

Baca Juga: Cek Fakta: Tjahjo Kumolo Perbolehkan Ormas Berideologi Komunis Berdiri di Indonesia

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

80 Pati TNI AD Naik Pangkat l, Ini Pesan Kasad!

Selasa, 2 Desember 2025 | 15:33 WIB
X