Frekuensi News - Koodinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman turut angkat bicara terkait pernyataan terbaru Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Boyamin Saiman mengaku tidak percaya bahwa Sri Mulyani belum mengetahui adanya transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"Saya malahan tidak percaya," kata Boyamin Saiman seperti dikutip oleh frekuensinews.com dari kanal YouTube MetroTV Senin, 13 Maret 2023.
Boyamin tak percaya dengan statement Sri Mulyani lantaran adanya instrumen akses informasi keuangan untuk perpajakan yang di-endorse sendiri oleh mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu sejak tahun 2017.
Baca Juga: Bawa Spesifikasi Gahar, Ini Bocoran Spesifikasi dan Harga Redmi Note 12 Pro 5G Versi Indonesia
"Karena sejak tahun 2017 itu ada instrumen namanya undang-undang akses informasi keuangan yang kaitannya untuk perpajakan," ujar Boyamin Saiman.
"Dan yang meng-endorse itu Ibu Sri Mulyani sendiri, pake Perpu bahkan, Perpu nomor 1 tahun 2017," sambungnya.
Boyamin menilai akses informasi keuangan tersebut seharusnya diterapkan oleh pejabat pajak terlebih dahulu.
"Jadi mestinya, sebelum kepada orang wajib pajak di luaran, mestinya ini diterapkan kepada pejabat pajak gitu loh, dicek semua keuangannya pejabat-pejabat pajak itu, karena ada sarana itu, Perpu loh, undang-undang," ujar Boyamin Saiman.
Baca Juga: Harga Terbaru Redmi Note 11 Pro 5G Maret 2023, HP Xiaomi yang Bisa Libas Game Berat
"Apa nampaknya Bu Sri Mulyani lupa ada undang-undang itu, saya kaget aja ketika beliau (Sri Mulyani) mengatakan Rp300 triliun itu tidak tau, harus tau lah
mestinya," lanjutnya.
Sebelumnya, Sri Mulyani mengatakan dirinya sudah berkomunikasi dengan Mahfud MD dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Dirinya juga tidak menyebut tidak mengetahui transaksi Rp300 triliun itu berasal.
"Iya tadi saya juga sudah berkomunikasi sama Pak Mahfud dan Pak Ivan ya dari PPATK pertama surat itu baru saya terima tadi pagi. Mengenai Rp 300 triliun terus terang, saya tidak lihat di dalam surat itu nggak ada angkanya jadi saya nggak tahu juga dari mana angkanya," kata Sri Mulyani pada 10 Maret 2023 lalu.