Simak Curhatan Mahasiswa STMIK Tasikmalaya Karena Kampus Ditutup: Hak Kita Direnggut

Frekuensi News – Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencabut perizinan operasional Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK).

STMIK Tasikmalaya dicabut izin operasionalnya pada tanggal 27 Maret 2023 lalu.

Hal tersebut berujung aksi unjuk rasa oleh beberapa mahasiswa.

Baca Juga: Diduga Hoax, Polisi Tangkap Penyebar Konten Sitaan Penggunaan Baju Bekas Thrifting Mudik

Dalam aksi unjuk rasa tersebut, mahasiswa STMIK mengajukan delapan poin tuntutan.

Yang mana ingga kini masih menunggu pertanggung jawaban dari pihak yayasan yang menaungi STMIK Tasikmalaya.

Pihak yayasan sendiri sudah memberikan solusi terkait permasalahan tersebut. Salah satunya dengan pemindahan status mahasiswa ke kampus lain.

Karena kejadian ini, salah seorang mahasiswa STMIK Tasikmalaya, curhat melalui akun media sosial Twitter. Akun @sunflowna_ mencurahkan isi hatinya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Bagikan Rasa Syukurnya atas Wisuda Alm. Emmeril Kahn Mumtadz di ITB

Akun Twitter @sunflowna_ ini sudah belajar di STMIK Tasikmalaya sampai semester akhir atau semester 8.

Namun, dalam pusat Dikti, ia masih semester 5. Berikut isi curhatan dari akun Twitter @sunflowna_.

"Di sini aku sbg perwakilan dari mahasiswa yg dirugikan oleh penutupan kampus STMIK Tasikmalaya, mohon dengan sangat aku ingin minta bantuan ke kalian yg baik hati buat up kasus ini. Karena ini menyangkut soal pendidikan dan hak2 kita sbg mahasiswa yg telah direnggut oleh mereka,"

Baca Juga: Prediksi Real Valladolid vs Mallorca di La Liga Spanyol: Berikut H2H hingga Link Live Streaming

"Jadi 2 hari setelah pelaksaan demo di kampus, di point tuntutan yg udah ditandatangani yayasan, mahasiswa bikin sebuah perjanjian bahwa yayasan dikasih tenggat waktu 2 minggu buat menyelesaikan permasalahan transfer mhs ke kampus lain. Mulai dari biaya adm- pengurusan berkas2nya,"

"Tapi sampe sekarang udah h-5 pihak yayasan belum ada konfirmasi/pengumuman sama sekali ke mahasiswa. Status kita masih gantung banget, belum ada kepastian yg jelas,"