Eks Menpora, Zainudin Amali Buka Suara Soal Batalnya Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20: FIFA Marah..

Frekuensi News - Eks Menpora, Zainudin Amali beri tanggapan mengenai Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Zainudin Amali memberikan tanggapan bahwa dirinya kecewa dengan permasalahan yang menyebabkan terkuburnya harapan anak-anak bangsa.

Menurutnya, wajar saja FIFA marah karena hal ini dan Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Sebelum itu, Amali mengungkap hasil bidding mengapa Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Baca Juga: Gibran Rakabuming Coba Hibur Netizen atas Batalnya Piala Dunia U20 di Indonesia: 'Tenang, Ada Plan B dan C'

"Jadi gini kita ini saingannya Peru kemudian Brasil. Mereka ini hanya kalau enggak salah menporanya yang berikan (surat), kita presiden langsung, makanya kita menang," ujarnya, sebagaimana dikutip oleh frekuensinews.com dari kumparan, Kamis (30/3).

Setelah keputusan disepakati bersama, akhirnya Indonesia menyediakan 10 stadion yang layak digunakan.

Namun, hanya 6 dari 10 stadion tersebut yang mumpuni soal infrastrukturnya.

Baca Juga: Ini Alasan Argentina Berpotensi Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Salah Satunya Pernah Gelar Copa America!

Adapun stadion yang terdiri dari Jalak Harupat (Bandung), Gelora Bung Karno (Jakarta), Gelora Bung Tomo (Surabaya), Manahan (Solo), I Wayan Dipta (Bali), dan Jakabaring (Palembang).

Namun, setelah keputusan tersebut disepakati, muncullah beberapa oknum yang tidak menginginkan timnas Israel bermain di Indonesia.

"Ada government guarantee dari beberapa menteri dan Kapolri, kemudian juga ada hostly agreement (pemda sebagai host) ditandatangani Anies (eks gubernur Jakarta), Ridwan Kamil, Ganjar (Gubernur Jateng), Koster, Herman Daru (Palembang), dan Khofifah Indar Parawansa (Jatim)," ungkapnya.

Baca Juga: Deretan Pihak yang Menolak Kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U20, Ada 2 Gubernur!

Menurutnya, jika dari awal tidak mau dihadiri oleh timnas Israel, sebaiknya tidak usah ada tanda tangan sepakat.