FREKUENSINEWS.COM, CIAMIS – Jumlah korban kasus dugaan penipuan proyek fiktif di Pamarican, Kabupaten Ciamis, terus bertambah.
Modus yang digunakan oleh terduga pelaku berinisial RK alias An tetap sama, yakni menawarkan proyek bernilai fantastis kepada pengusaha.
Korban terbaru adalah seorang pengusaha konstruksi asal Kota Bandung berinisial LS, yang mengalami kerugian hingga Rp500 juta.
Baca Juga: Tri Adhianto Buka Sayembara Rp 10 Juta untuk Ungkap Pelaku Vandalisme di Kalimalang
Deden Supriadi, perwakilan LS, menjelaskan bahwa LS awalnya diperkenalkan kepada seseorang yang diduga utusan RK.
Dalam pertemuan tersebut, LS ditawari proyek pembangunan infrastruktur jalan dan pemasangan tiang lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) dengan nilai proyek mencapai puluhan miliar rupiah.
Sebagai tanda keseriusan, RK meminta LS menyetorkan uang muka ke rekening pribadi RK. LS, tanpa curiga, menyetujui permintaan tersebut.
Baca Juga: DPC Serikat Islam Kota Bogor Gelar Tasyakuran “Bogor Beres” Bersama Dedie Rachim
"Pada 14-15 Juni, kami mentransfer total Rp500 juta ke rekening pribadi RK. Transfer pertama sebesar Rp200 juta, dan keesokan harinya Rp300 juta," kata Deden dalam konferensi pers di Kota Banjar, Sabtu (4/1/2025).
Deden menambahkan, LS yakin terhadap proyek tersebut karena saat meninjau lokasi, terlihat adanya aktivitas pemasangan lampu PJU yang berlangsung selama beberapa hari.
"Pak LS tidak menaruh curiga karena melihat ada pemasangan PJU di lokasi. Namun, proyek yang dijanjikan hingga saat ini tidak ada kejelasan," lanjutnya.
Baca Juga: Pemkot Bandung Kawal Kasus Rudapaksa di Ciumbuleuit, Fokus pada Kesehatan dan Mental Korban
Kasus ini telah dilaporkan ke Polres Ciamis dengan barang bukti berupa bukti transfer dari rekening BCA. Namun, kondisi kesehatan LS menurun drastis akibat tekanan yang dialami, sehingga ia belum bisa menandatangani laporan secara langsung.
Deden juga mengungkap bahwa LS bukan satu-satunya korban. Seorang pengusaha asal Tangerang, Iwan Setiawan, juga mengaku tertipu dengan modus serupa.
Dalam pertemuan di Bandung beberapa hari lalu, Iwan menyampaikan bahwa ia mengalami kerugian yang signifikan akibat ulah RK.