3 Pengusaha Tambang Terkaya di Jambi: Menguak Kejayaan Bisnis Tambang di Bumi Melayu

FREKUENSINEWS.COM - Provinsi Jambi dikenal memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, khususnya di sektor pertambangan.

Berkat potensi tambangnya yang besar, provinsi ini menarik perhatian para pengusaha besar yang terjun ke bisnis tambang, terutama batu bara.

Beberapa di antaranya bahkan berhasil menjadi tokoh-tokoh terkaya di Jambi dan memiliki pengaruh besar dalam ekonomi daerah.

Baca Juga: Wajib Diketahui, Ini 5 Pengusaha Tambang Terkaya di Daerah Bengkulu

Berikut ini adalah tiga pengusaha tambang terkaya di Jambi yang sukses membangun bisnis tambang besar dan menjadi motor utama perekonomian daerah.

1. Budi Santoso – Raja Batu Bara Jambi

Budi Santoso merupakan salah satu pengusaha terkemuka di Jambi yang dikenal sebagai "Raja Batu Bara." Perusahaannya bergerak di sektor penambangan batu bara dan telah beroperasi selama puluhan tahun.

Baca Juga: Teknologi dan Desain Kapal Jung Majapahit: Inspirasi Kapal-Kapal di Nusantara

Melalui manajemen yang handal dan visi bisnis yang kuat, Budi berhasil mengembangkan bisnisnya dari skala kecil menjadi perusahaan tambang batu bara besar yang memasok kebutuhan energi dalam dan luar negeri.

Selain menguasai pasar lokal, bisnis tambang Budi juga menjalin kemitraan dengan perusahaan tambang internasional, menjadikan batu bara Jambi sebagai komoditas andalan.

Keberhasilannya ini membuatnya dikenal tidak hanya di Jambi, tetapi juga di kancah nasional, dengan kekayaan yang terus bertambah setiap tahunnya.

Baca Juga: Peran Kapal Jung Majapahit dalam Menyatukan Nusantara dan Memperluas Diplomasi

2. Ahmad Darmawan – Pengusaha Batu Bara dengan Diversifikasi Usaha

Ahmad Darmawan adalah pengusaha tambang yang sukses di Jambi dan dikenal dengan strategi diversifikasinya.

Meski awalnya hanya berkutat di bidang pertambangan batu bara, Ahmad berhasil melebarkan sayap usahanya ke sektor-sektor lain seperti properti dan perkebunan.

Baca Juga: Warisan Kapal Jung Majapahit dalam Sejarah Maritim Asia Tenggara