FREKUENSINEWS.COM - Beberapa Rektor mengimbau kepada tenaga pendidik atau dosen tidak menyamtumkan gelar di dokumen, surat dan produk hukum yang wajib menggunakan tanda tangan mereka.
Kecuali pada ijazah, transkip nilai atau yang setara bersangkutan urusan akademik. Hal tersebut berupaya untuk mejaga semangan kolegial dalam tata kelola perguruan tinggi.
Kebanyakan mereka memandang profesor ataupun guru besar hanya lah jabatan fungsional, tidak menimbulkan jarak sosial.
Baca Juga: Nomor Satu Bukan Universitas Telkom, Berikut 25 Kampus Swasta Terbaik di Indonesia Tahun 2023
Ini beberapa Rektor dan kampus yang tidak mau dicantumkan gelarnya.
1.) UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA (UII)
Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Fhatul Wahid mengibau kepada para pejabat struktural didalam wilayah perguruan tingginnya untuk menuliskan nama gelarnya, kecuali dengan hal yang diatas.
Baca Juga: Tak ada Unpad, Ini Daftar Kampus Terbaik di Indonesia Versi QS World University Ranking 2023
Untuk selama ini korespondensi dokumen, surat dan produk hukum lainya membutuhkan tanda tangan oleh rektor. Dengan selalu menuliskan nama lengkap dengan gelarnya.
2.) Universitas Airlangga (UNAIR)
Rektor UNAIR, M. Nasih menuturkan telah menyampaikan kepada para tenaga pendidik kampusnya, agar tidak mencantumkan nama gelar di beberapa dokumen atau surat. Ada kecualinya, ialah pada ijazah atau transkip nilai mahasiswa.
Baca Juga: Simak Curhatan Mahasiswa STMIK Tasikmalaya Karena Kampus Ditutup: Hak Kita Direnggut
Menurut M. Nasih gelar tidak usah ditulis jika bukan dalam rangka tugas akademis. Kalau kampus UNAIR telah meminta gelar lengkap tidak ditulis kalau bersifat administratif.
3.) UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA (UVNJ)
