Hacker Merilis Data Pusat Data Nasional Hari ini, Begini Penjelasanya

photo author
- Rabu, 3 Juli 2024 | 14:15 WIB
Hakcer Merilis Data Pusat Data Nasional Hari ini, Begini Penjelasanya (indonesiadaily.co.id)
Hakcer Merilis Data Pusat Data Nasional Hari ini, Begini Penjelasanya (indonesiadaily.co.id)

  1. FREKUENSINEWS - Kelompok peretas Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2, Brain Cipher, berjanji akan mengirimkan kunci dekripsi data-data yang terserang ransomware pada hari ini, Rabu (3/7/2024). Kelompok ini awalnya meminta tebusan sebesar 8 juta dolar AS atau Rp131 miliar untuk membuka data.

Janji kelompok peretas tersebut disampaikan dalam pernyataan yang dimuat di sebuah forum darknet. Kelompok itu menuntut pemerintah berterima kasih dan meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas berbagai gangguan layanan buntut peretasa PDNS 2.

"Apabila perwakilan pemerintah menganggap terima kasih ke peretas adalah hal yang salah. Anda bisa melakukannya secara tertutup di kantor," demikian pernyataan Brain Cipher yang ditujukan ke pemerintah.

Baca Juga: Hacker PDN Meminta Maaf ke Warga Indonesia, Data Negara Akan Dirilis Dengan Gratis

Pakar keamanan siber, Alfonsus Trunajaya meminta masyarakat waspada "janji palsu" tentang data yang terkunci ransomware. Menurutnya, tidak ada kepastian bahwa kelompok peretas akan memberikan kunci dekripsi pada Rabu (3/7).

Alfons mengaku telah mengecek kebenaran pernyataan Brain Cipher tersebut di darknet. Kendati pernyataan itu resmi dari kelompok peretas, Alfons menyoroti adanya hitung mundur 3.105 hari di laman tersebut.

“Jadi harus hati-hati, jangan mudah dikelabui oleh janji palsu. Dia bilang, 'this Wednesday' artinya Rabu ini, Rabu ini itu Rabunya orang Jawa? Atau Rabunya besok benaran? Dia enggak kasih tanggal,” , Selasa (2/7).

Baca Juga: Ada 337 Juta Data Dukcapil Bocor, Pendiri Ethical Hacker Indonesia: Segera Disiapkan Template Bantahannya!

“Kecuali dia bilang, 'this Wednesday, July 3 2024' itu baru kita bisa percaya, dia akan rilis Rabu (3/7). Terus di depannya ada 3.105 hari. Jadi kalau 3.105 hari itu, dibagi setahun 365 hari kira-kira 8,5 tahun lagi. Mungkin Rabu 8,5 tahun lagi dia akan merilis."

Sementara itu, pakar keamanan siber dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Ridho Rahman Hariadi menduga ada dua alasan kenapa peretas memutuskan memberi kunci ransomware secara gratis kepada pemerintah.

Menurut Ridho, kelompok peretas bisa jadi memutuskan melepas kunci karena pemerintah enggan membayar tebusan. Sebelumnya, Menkominfo Budi Arie Setiadi menegaskan pemerintah tidak akan membayar tebusan sebesar Rp131 miliar terkait peretasan PDNS 2.

Baca Juga: Patut Waspada, Tak Hanya di Sosial Media Kini Hacker juga Beraksi di Google Translate

Ridho mengatakan, kelompok peretas juga bisa saja memberi kunci gratis untuk membuktikan reputasi mereka. Pasalnya, kelompok peretas ransomware umumnya beroperasi dengan motif ekonomi, mencari uang dengan cara meminta tebusan kepada korban.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dimas Nasution

Sumber: indonesiadaily

Tags

Rekomendasi

Terkini

80 Pati TNI AD Naik Pangkat l, Ini Pesan Kasad!

Selasa, 2 Desember 2025 | 15:33 WIB
X