FREKUENSINEWS.COM,KEPAHIANG – Satgas Saber Pungli Kepahiang, Provinsi Bengkulu, kini bergerak cepat dengan menurunkan tim khusus untuk menangani dugaan pungutan liar (pungli) di Terminal Kepahiang.
Ketua Satgas Saber Pungli Kepahiang, Kompol Andi Kadesma, yang juga Wakapolres Kepahiang, mengatakan bahwa tim sudah mulai bekerja dalam beberapa hari terakhir.
Tim ini terdiri dari pokja intelijen dan pokja penegakan hukum (gakkum) yang saat ini masih dalam tahap pengumpulan barang bukti dan keterangan.
Baca Juga: Konflik Warga Dua Desa di Kepahiang dengan PT Sembilan Pilar Utama Berakhir Damai
"Saat ini, belum bisa kita sampaikan detailnya. Nanti, siapa dan bagaimananya akan kita jelaskan lagi," ujar Kompol Andi pada Selasa (18/3/2025) sore.
Andi juga meminta waktu agar timnya bisa bekerja maksimal. Menurutnya, durasi pengungkapan kasus ini bergantung pada tingkat kerumitan dan data yang diperoleh di lapangan.
"Jadi, tergantung tingkat kerumitan kasus di lapangan," tambahnya.
Baca Juga: Bupati Kepahiang Tinjau Lokasi Banjir dan Longsor, Salurkan Bantuan Air Bersih
Kasus dugaan pungli ini mencuat saat Bupati Kepahiang, Zurdi Nata, melakukan gotong royong di Taman Santoso, Pasar Kepahiang, pada Jumat (14/3/2025).
Saat itu, ia menerima laporan dari pedagang di Terminal Kepahiang yang mengaku harus membayar sejumlah uang sebagai uang sewa tempat usaha.
Namun, yang mengejutkan, uang sewa tersebut tidak tercatat sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga muncul dugaan adanya oknum yang melakukan pungli.
Baca Juga: Bupati Kepahiang Siapkan Mutasi dan Rotasi Pejabat untuk Wujudkan Visi-Misi
Nilainya pun disebut-sebut mencapai ratusan juta rupiah setiap tahunnya.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Bupati Kepahiang langsung menyerahkan dugaan pungli ini kepada aparat penegak hukum (APH).
Akhirnya, Satgas Saber Pungli pun turun tangan untuk menyelidiki kasus ini.