Frekuensi News - Selama merebak dua tahun lamanya, pandemi Covid-19 hingga kini terus memunculkan varian-varian barunya.
Adapun varian terbaru yang muncul yakni Omicron.
Varian ini pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada November 2021.
Omicron kemudian menyebar ke Eropa hingga Asia Tenggara.
Baca Juga: Gagal Jebol Gawang Indonesia, Pelatih Vietnam Ogah Komentari Taktik ‘Parkir Bus’ Ala Shin Tae-yong
Di tengah merebaknya varian Covid-19, muncul informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan alias hoaks.
Baru-baru ini, beredar narasi yang menyebutkan menyebarnya varian baru Covid-19 Omicron disebut sebagai propaganda untuk memaksa penduduk di Benua Afrika untuk mau menerima vaksinasi covid-19.
Hal ini lantaran, mayoritas penduduk Afrika menolak program vaksinasi Covid-19.
Namun benarkah varian Omicron sengaja disebar untuk memaksa penduduk Afrika agar mau divaksin Covid-19?
Berdasarkan hasil penelusuran tim frekuensinews.com dari akun Instagram Jabar Saber Hoaks, varian Omicron (B.1.1.525) yang berasal dari dari Afrika Selatan lahir dari situasi wilayah negara atau kawasan yang rendah kapasitas dari kombinasi 3T, 5M, dan vaksinasi.
Dicky Budiman Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia menyebutkan ini adalah teoritis dan hukum biologis, seperti halnya menantang maut, bahkan bisa juga terjadi di wilayah Indonesia.
MerujukOur World in Data, angka vaksinasi di Afrika masih rendah.
Hingga 9 Desember 2021, baru 7,9 persen penduduk di Afrika yang sudah divaksinasi tahap pertama, dan 4,3 persen divaksinasisecara penuh dari total penduduk di Afrika sekitar1,38 miliar per 2021.
Artikel Terkait
Soroti Varian Covid-19 Omicron, Siti Fadilah Supari Ungkit Pernyataan Bill Gates Soal Bioterrorism
Cek Fakta: Varian Omicron Muncul Akibat Komplikasi Efek Vaksin Covid-19
Varian Covid-19 Omicron Diduga Buatan Manusia, Siti Fadilah: Kita Berharap Ini Alami
Hasil Uji Coba Terbaru: Pil Covid-19 Pfizer Efektif Hadapi Varian Omicron
Cek Fakta: WHO Gandeng Pfizer Ciptakan Varian Omicron untuk Hukum Afrika Selatan