Frekuensi News - Dua tahun lamanya pandemi Covid-19 merebak di seluruh dunia.
Sejak pertama kali ditemukan pada akhir 2019 silam, Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 260 juta orang di seluruh dunia.
Baru-baru ini, beredar sebuah klaim yang menyebutkan varian Covid-19 B.1.1.529 atau yang dikenal dengan varian Omicron telah ada sejak Juli 2021.
Varian itu dikabarkan dilaporkan oleh World Economic Forum (WEF) di bulan tersebut.
Baca Juga: Antisipasi Reuni 212, Polda Metro Jaya Tutup Sejumlah Ruas Jalan di Sekitar Istana
Klaim tersebut kemudian viral di media sosial.
Bahkan, ada warganet yang menuding lembaga kesehatan dunia (WHO) telah membuat kesalahan.
Hal ini lantaran WHO baru mengumumkan varian yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada 24 November 2021.
Dalam cuitan itu, warganet juga menyisipkan tautan artikel dari situs WEF.
Baca Juga: Update Covid-19 Dunia Rabu, 1 Desember 2021: Jumlah Kasus Capai Lebih dari 260 Juta Orang
Benarkah WEF Telah Laporkan Varian Covid-19 Omicron Sebelum WHO?
Berdasarkan penelusuran tim frekuensinews.com dari akun Instagram Jabar Saber Hoaks, tautan website WEF yang dicantumkan dalam cuitan tersebut tak menyebutkan adanya varian Omicron.
Dalam arsip yang dilakukan pada 12 Juli 2021, juga tidak ditemukan pembahasan soal varian Omicron.
Selain itu, website tersebut juga telah memperbaharui soal adanya varian asal Afrika Selatan itu.
Dalam catatan pembaca, informasi soal Omicron itu diupdate pada 27 November 2021.