Ilmuwan Umumkan Teknologi Penyimpanan Gas Karbon untuk di Dasar Laut

photo author
- Rabu, 9 Maret 2022 | 22:00 WIB
Ilustrasi Laut. Ilmuwan menemukan teknologi penyimpanan CO2 atau karbon dioksida di dasar laut. (Pixabay)
Ilustrasi Laut. Ilmuwan menemukan teknologi penyimpanan CO2 atau karbon dioksida di dasar laut. (Pixabay)

Frekuensi News - Para ilmuwan dunia hingga kini terus berupaya untuk menemukan solusi dalam permasalahan perubahan iklim.

Baru-baru ini, untuk pertama kalinya peneliti dari Departemen Teknik Kimia dan Biomolekuler National University of Singapore (NUS), telah mendemonstrasikan bukti eksperimental pertama stabilitas hidrat CO2 dalam sedimen lautan—langkah penting dalam teknologi penyimpanan karbon di masa depan.

Perubahan iklim adalah salah satu tantangan paling mendesak yang dihadapi umat manusia.

Untuk memerangi efek yang berpotensi menimbulkan bencana, salah satu solusi potensial yang semakin menarik perhatian adalah menangkap dan menyimpan emisi karbon dioksida (CO2) dalam bentuk hidrat di bawah sedimen dasar laut yang ditanam berdasarkan tekanan alami yang diciptakan berat air laut di atasnya.

Baca Juga: Profil Doni Salmanan, Crazy Rich Bandung yang Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Quotex

Namun, pertanyaan utamanya adalah seberapa stabil periode penyimpanan CO2 ini untuk waktu panjang agar karbon tetap ada di tempatnya.

"Ini adalah bukti eksperimental pertama dari jenisnya yang kami harap akan memacu aktivitas lebih lanjut dalam pengembangan teknologi ini," kata Profesor Praveen Lingga, peneliti utama studi tersebut.

Temuan tim—bagian dari proyek yang didanai melalui Singapore Energy Centre—pertama kali diterbitkan dalam jurnal ilmiah Chemical Engineering Journal.

Menggunakan reaktor laboratorium yang dirancang khusus, tim NUS menunjukkan bahwa hidrat CO2 dapat tetap stabil di sedimen laut untuk jangka waktu hingga 30 hari.

Baca Juga: Duduk Berjarak Resmi Dihapus, Berikut Aturan Baru Naik KRL Commuter Line Maret 2022

Ke depan, tim mengatakan proses yang sama dapat digunakan untuk memvalidasi stabilitas hidrat CO2 untuk waktu yang lebih lama.

Pada suhu rendah dan kondisi tekanan tinggi yang diciptakan oleh lautan, CO2 dapat terperangkap di dalam molekul air, membentuk zat seperti es.

Hidrat CO2 ini terbentuk pada suhu tepat di atas titik beku air dan dapat menyimpan sebanyak 184 meter kubik CO2 dalam satu meter kubik hidrat.

Kehadiran metana hidrat dalam jumlah besar di lokasi serupa di seluruh dunia dan keberadaannya yang aman menghadirkan analogi alami untuk mendukung keyakinan bahwa hidrat CO2 akan tetap stabil dan aman jika disimpan di sedimen laut dalam.

Baca Juga: Prediksi Skor Akhir Wolves vs Watford di Liga Inggris Jumat, 11 Maret 2022 : Ada H2H dan Line Up

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

6 HP Gaming Terbaik — “FPS Anti Nge-Lag”

Kamis, 4 Desember 2025 | 14:08 WIB

Ini 7 Game Online Paling Populer di 2025, Ada Apa Aja?

Selasa, 2 Desember 2025 | 19:55 WIB

Kumpulan Cheat Game Dinosaurus Chrome, Ampuh dan Seru!

Minggu, 24 Agustus 2025 | 17:56 WIB
X