Frekuensi News - Polusi udara merupakan ancaman kesehatan yang mengintai setiap orang.
Tidak hanya di luar, polusi udara juga terdapat di dalam rumah yang disebabkan oleh sejumlah aktivitas seperti memasak.
Berdasarkan sebuah studi baru yang diterbitkan di The Lancet Global Health yang melibatkan para peneliti dari University of Liverpool memberikan pemahaman yang lebih besar tentang dampak polusi udara rumah tangga terhadap perkembangan pneumonia anak.
Streptococcus pneumoniae (pneumokokus) adalah patogen manusia utama yang menyebabkan lebih dari dua juta kematian per tahun; lebih dari HIV/AIDS, campak dan malaria digabungkan.
Baca Juga: Minyak Goreng Masih Alami Kelangkaan, Fadli Zon: Akumulasi Amburadulnya Tata Kelola Sawit
Ini adalah penyebab utama kematian karena penyakit menular pada anak-anak di bawah usia lima tahun, tetapi juga merupakan bagian dari komunitas mikroba normal saluran udara bagian atas manusia (nasofaring).
Beban pneumokokus dan pneumonia sangat tinggi terutama di Afrika sub-Sahara.
Polusi udara rumah tangga dari bahan bakar padat meningkatkan risiko pneumonia di masa kanak-kanak.
Gerbong nasofaring dari Streptococcus pneumoniae merupakan langkah penting dalam perkembangan pneumonia pneumokokus.
Baca Juga: Reza Rahadian Ikut Mengisi Soundtrack Film 'Garis Waktu'
Lebih dari 2,6 miliar orang terpapar polusi udara rumah tangga di seluruh dunia.
Diperkirakan bahwa polusi udara rumah tangga dari pembakaran biomassa dan penggunaan bahan bakar yang tidak efisien menyumbang sekitar 3,8 juta kematian dini setiap tahun dan sekitar 45 persen dari semua kematian akibat pneumonia pada anak-anak berusia di bawah lima tahun.
Namun, hanya ada sedikit bukti yang mengidentifikasi jalur kausalitas yang menghubungkan polusi udara rumah tangga dan pneumonia sebagaimana dikutip oleh frekuensinews.com dari University of Liverpool Rabu, 23 Februari 2022.
Untuk memahami hubungan antara paparan polusi udara rumah tangga dan risiko pneumonia masa kanak-kanak, peneliti Inggris, Malawi dan Amerika Serikat melakukan studi MSCAPE (Malawi Streptococcus pneumoniae Carriage and Air Pollution Exposure) yang tertanam dalam percobaan CAPS (Child And Studi Pneumonia).
Baca Juga: Kronologi Percobaan Bunuh Diri Ayu Aulia Diungkapkan Sang Kakak
Artikel Terkait
Studi Terbaru: Kompor Gas Bisa Picu Penyakit Asma
Studi Terbaru: Minum Teh Terlalu Panas Bisa Picu Kanker Esofagus
Studi Terbaru: Pemanasan Global Pengaruhi Pohon-pohon Tinggi Hutan Amazon
Studi Terbaru: Minyak Cengkeh Bisa Membunuh Nyamuk Penyebab DBD hingga Zika
Studi Terbaru: Minuman Diet Justru Tingkatkan Nafsu Makan