FREKUENSINEWS – Dalam upaya meningkatkan pembinaan kemandirian bagi warga binaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Lahat kembali menggelar pelatihan keterampilan bekerja sama dengan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Syahrul School Fashion. Dua bidang keahlian utama yang diajarkan adalah tata boga, khususnya pembuatan kue (bakery), dan keterampilan menjahit.
Sebanyak 40 warga binaan terpilih mengikuti program ini, terdiri dari 20 peserta pelatihan menjahit dan 20 peserta pelatihan tata boga. Pelatihan ini akan berlangsung selama empat hari ke depan, terhitung mulai tanggal 22 Juli 2025.
Pembukaan pelatihan dilakukan oleh Kepala Seksi Kegiatan Kerja (Kasi Giatja), Nekson Iskandar, bersama Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban (Kasi Kamtib), Junaini, yang bertindak sebagai Pelaksana Harian (PLH) Kalapas. Hadir pula pejabat struktural Eselon IV dan V, serta para mentor dari LKP Syahrul School Fashion.
Baca Juga: Wakil Wali Kota Pagar Alam Hj. Bertha Buka Musrenbang RPJMD 2025–2029: Wujudkan Pagar Alam Sejahtera
Dalam sambutannya, Nekson Iskandar menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai bekal hidup warga binaan setelah bebas.
“Pelatihan ini bukan hanya memberi ilmu, tetapi juga membuka peluang usaha bagi warga binaan saat bebas nanti. Kami harap mereka mampu mandiri dan tidak mengulangi kesalahan masa lalu,” ungkapnya.
Program pelatihan ini merupakan bentuk nyata implementasi dari 13 Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan serta Asta Cita Presiden RI, yang menekankan pada pentingnya lembaga pemasyarakatan yang humanis, produktif, dan berorientasi pada reintegrasi sosial.
Melalui pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat meningkatkan kapasitas diri dan memiliki keterampilan yang dapat dimanfaatkan untuk membuka usaha mandiri. Langkah ini menjadi salah satu strategi konkret dalam membentuk warga binaan yang lebih siap menghadapi kehidupan setelah masa pidana berakhir.