FREKUENSINEWS.COM,LUBUKLINGGAU - Sudah lebih dari dua pekan sejak tanah longsor melanda Desa Taba Padang, Kabupaten Rejang Lebong, namun material longsor masih menutupi sebagian jalan lintas antara provinsi.
Lalu lintas di jalur Curup-Lubuklinggau, yang menghubungkan Bengkulu dan Sumatera Selatan, mengalami kendala karena kendaraan harus menunggu giliran untuk melintas.
Jalan tersebut menjadi titik terjadinya tanah longsor beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Pemkot Lubuklinggau Akan Revitalisasi Pasar Inpres, Pedagang Akan Direlokasi Sementara
Meskipun sebagian besar material longsor sudah sempat dibersihkan, cuaca hujan yang mengguyur menyebabkan material longsor kembali menutupi badan jalan.
Akibatnya, arus lalu lintas di jalur Curup-Lubuklinggau harus menerapkan sistem buka-tutup.
Kasat Lantas Polres Rejang Lebong, AKP Wiyanto, menjelaskan, "Situasi jalan cukup sempit, jadi hanya bisa dilintasi oleh satu kendaraan roda empat maupun roda enam. Kami menerapkan sistem buka-tutup di lokasi rawan longsor tersebut. Antrean arus lalu lintas dari arah Lubuklinggau masih buka tutup. Kami juga mengutamakan kendaraan pengangkut BBM untuk kelancaran distribusi yang menuju ke Bengkulu."
Baca Juga: Pemkot Lubuklinggau Siap Cairkan THR dan Gaji ke-13 untuk ASN pada Minggu Ketiga Ramadan
Di sisi lain, longsor juga terjadi di kawasan Danau Toba, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Jalan nasional yang menghubungkan beberapa lokasi wisata antar kecamatan tersebut terganggu akibat longsor. Pengendara dan wisatawan yang ingin melintas diimbau untuk mencari jalur alternatif.
Sebelumnya, badan jalan masih dapat dilalui kendaraan roda dua, namun longsoran kembali terjadi setelah badan jalan tergerus air hujan. Akibatnya, material longsor kembali menghalangi jalur. Kejadian ini mempengaruhi akses jalan yang sangat penting untuk wisatawan dan warga setempat.***