Polres PALI Sidak Harga Minyakita di Pasar Inpres Pendopo, Temukan Lonjakan Harga dan Kelangkaan Stok

photo author
- Selasa, 11 Maret 2025 | 20:52 WIB
Polres PALI Sidak Harga Minyakita di Pasar Inpres Pendopo, Temukan Lonjakan Harga dan Kelangkaan Stok (frekuensinews.com)
Polres PALI Sidak Harga Minyakita di Pasar Inpres Pendopo, Temukan Lonjakan Harga dan Kelangkaan Stok (frekuensinews.com)

 

FREKUENSINEWS.COM,PALI – Menjelang bulan suci Ramadan 1446 H, Polres Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) menggelar inspeksi mendadak (sidak) terhadap distribusi dan harga jual Minyakita di Pasar Inpres Pendopo, Kecamatan Talang Ubi.

Sidak ini bertujuan untuk mengawasi stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok, serta mencegah praktik spekulatif yang dapat merugikan masyarakat.

Berdasarkan hasil pengecekan, ditemukan bahwa harga Minyakita kemasan bantal 1 liter di pasaran mencapai Rp17.000 per liter, lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp15.700 per liter. Selain itu, stok Minyakita di pasar terpantau terbatas.

Baca Juga: BPBD Sumsel Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di PALI

Investigasi lebih lanjut mengungkap bahwa sebagian besar pedagang memperoleh pasokan Minyakita dari sales di Kota Prabumulih, bukan dari distributor resmi.

Sementara itu, PT. Indomarco, distributor resmi Minyakita di Kabupaten PALI, melaporkan bahwa mereka tidak menerima pasokan Minyakita kemasan bantal 1 liter selama dua bulan terakhir dari pusat distribusi di Palembang.

Kapolres PALI, AKBP Khairu Nasrudin, S.I.K., M.H., menjelaskan bahwa kelangkaan Minyakita di Kabupaten PALI disebabkan oleh kendala dalam distribusi serta keterlibatan perantara dari luar daerah yang memperpanjang rantai pasok.

Baca Juga: Satpol PP dan Aparat Gabungan Amankan 10 Remaja Pemain Petasan yang Picu Tawuran di PALI

"Berdasarkan temuan kami, ada kendala dalam distribusi yang menyebabkan keterbatasan stok di pasar. Selain itu, pola distribusi yang melibatkan perantara atau pengecer dari luar daerah turut berkontribusi terhadap lonjakan harga yang terjadi saat ini," ujar AKBP Khairu Nasrudin.

PT. Indomarco sebagai distributor utama di PALI hanya menerima 100 kardus Minyakita kemasan botol 2 liter pada bulan Februari, sedangkan pasokan Minyakita kemasan bantal 1 liter terhenti selama dua bulan terakhir. Hal ini mengakibatkan ketidakseimbangan distribusi dan keterbatasan pasokan di pasar.

Sebagian besar toko di Pasar Inpres mendapatkan Minyakita dari sales di Kota Prabumulih, bukan dari distributor resmi. Akibatnya, rantai distribusi menjadi lebih panjang, yang pada akhirnya menambah biaya dan menyebabkan kenaikan harga di tingkat pengecer.

Baca Juga: Satpol PP dan Aparat Gabungan Amankan 10 Remaja Pemain Petasan yang Picu Tawuran di PALI

Kasat Reskrim Polres PALI, AKP Nasron Junaidi, S.H., M.H., menegaskan bahwa pihaknya akan memperketat pengawasan terhadap pelaku usaha yang diduga melakukan praktik spekulatif, termasuk penimbunan atau manipulasi harga.

"Kami akan terus melakukan pemantauan di lapangan dan berkoordinasi dengan Disperindag Kabupaten PALI untuk memastikan distribusi berjalan lancar. Jika ditemukan pelaku usaha yang sengaja menimbun atau menjual dengan harga yang tidak wajar, kami akan menindak tegas sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," tegas AKP Nasron Junaidi.

Selain itu, Polres PALI juga akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan distributor untuk mencari solusi jangka panjang guna memastikan stabilitas pasokan Minyakita di Kabupaten PALI.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ersangkut Frekuensinews

Tags

Rekomendasi

Terkini

X