Frekuensi News - Begini penjelasan dari mengapa penetapan awal Ramadhan 1443 H dari Pemerintah dan Muhammadiyah itu berbeda?.
Penetapan awal Ramadhan 1443 H Pemerintah dan Muhammadiyah selalu berbeda.
Biasanya, Muhammadiyah menetapkan awal Ramadhan 1443 H sehari lebih awal dari penetapan pemerintah.
Begitupun sebaliknya, Pemerintah menetapkan awal Ramadhan 1443 H sehari sesudah penetapan dari Muhammadiyah.
Baca Juga: Tata Cara Daftar di Aplikasi Mitra Darat dan Cara Dapat Tiket Mudik Lebaran Gratis dari Kemenhub RI
Mengapa begitu? Simak penjelasan penetapan awal Ramadhan 1443 H yang berbeda dibawah ini.
Sebelumnya, MUI sudah menghimbau kepada masyarakat untuk saling menghormati perbedaan penetapan awal Ramadhan 1443 H ini.
Ada dua metode terkait penetapan awal Ramadhan 1443 H, yaitu metode hisab dan metode rukyat.
Sebagaimana dilansir dari MUI oleh frekuensinews.com bahwa metode hisab ini merupakan perhitungan secara astronomis posisi bulan, sedangkan metode rukyat yaitu menggunakan metode pengamatan visibilitas hilal.
Hal ini merupakan sebuah realita bagi umat Islam yang juga menjadi Khazanah keilmuan kita.
Perbedaan penetapan awal Ramadhan 1443 H ini dikarenakan beberapa ormas yang mengaplikasikan secara independen mengenai metodologi hisab.
Sedangkan bagian ormas lainnya yang menggunakan metode rukyat harus melakukan perhitungan secara astronomis, dan tetap harus menunggu munculnya hilal.
Sementara itu, sesuai fatwa MUI No 2 tahun 2004, Pemerintah menggunakan keduanya, hisab dan rukyatul.
Artikel Terkait
Kemenag Umumkan Kapan Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadhan 2023, Catat Tanggalnya!
POPULER HARI INI: Jadwal Sidang Isbat Ramadhan 2023 hingga Profil Ivana Yoan
4 Fitur Unggulan yang Ditawarkan oleh Si Gahar! Ini Bocoran Spesifikasi Samsung Galaxy M14 Rilis Saat Ramadhan
Ramadhan 2023 Segera Tiba! Inilah 5 Rekomendasi Tempat Ngabuburit Asyik di Surabaya
Ramadhan Penuh Tawa dan Berkah bersama Shopee Big Ramadan Sale 2023 dengan Promo Terbesar Se-Indonesia