Frekuensi News – Kejahatan tidak mengenal waktu dan tempat, tindakan ini bisa terjadi di mana dan kapan saja.
Kejahatan juga bisa terjadi pada siapa saja, maka dari itu kita selalu dituntut untuk selalu waspada ketika berpergian.
Saat ini kejahatan di jalan kembali marak, para pelaku biasanya menggunakan kendaraan bermotor dan juga senjata tajam untuk melukai korbannya.
Seperti peristiwa yang tengah ramai diperbincangkan, di mana seorang remaja di Yogyakarta tewas pada Minggu, 3 April 2022.
Baca Juga: Kronologi Remaja di Yogyakarta menjadi Korban Klitih hingga Tewas, Disabet Gir di Bagian Wajah
Kejadian yang menimpa korban tersebut disebut klitih, istilah itu mungkin tidak sepopuler kata begal.
Meskipun sama-sama kejahan di jalan, namun terdapat beberapa perbedaan antara klitih dan begal.
Klitih adalah istilah yang popular di daerah Yogyakarta dan sekitarnya, biasanya pelaku adalah remaja berusia 14 hingga 19 tahun.
Pada awalnya, istilah klitih tidak berhubungan dengan kejahatan.
Baca Juga: Link Live Streaming Benfica vs Liverpool di Perempat Final Liga Champions: The Reds Tak Terbendung
Klitih sebelumnya dipakai untuk istilah jalan-jalan ataupun keliling kota tanpa tujuan yang jelas atau bisa juga diartikan keluyuran.
Namun saat ini klitih adalah istilah kejahatan jalanan dan kekerasan yang biasanya menyasar pengendara bermotor.
Pelaku klitih menyasar pengendara berrmotor pada malam hari, dan kejadian ini meresahkan masyarakat.
Beberapa sumber mengatakan, klitih biasanya dilakukan untuk menguasai sebuah daerah.
Artikel Terkait
Oknum Anggotanya Tolak Laporan Pencurian dari Warga, Begini Reaksi Kapolda Metro Jaya
Polda Jabar Ungkap Ciri-ciri Pembunuhan Ibu dan Anak yang Terjadi di Subang
Seluruh Penumpang China Eastern Airlines MU5735 Dipastikan Tewas, Saksi Mata Beberkan Kronologisnya
Kronologis Kecelakaan Beruntun Truk dan Bus di Tol Cikunir: 1 Orang Tewas, Lainnya Terluka
Kronologi Remaja di Yogyakarta menjadi Korban Klitih hingga Tewas, Disabet Gir di Bagian Wajah