Erick Thohir Sebut Rumput JIS Tak Memenuhi Standar, Tifatul Sembiring: Ternyata Penilaian Pribadi Bukan FIFA

Frekuensi News – FIFA sebelumnya telah mengecek JIS (Jakarta International Stadium) untuk menggelar Piala Dunia U-17 dan akhirnya mengancam stadion tersebut untuk dicoret.

Alasan FIFA mencoret JIS adalah ketentuan stadion yang tidak memenuhi standar.

Ketum PSSI, Erick Thohir mengetahui hal ini. Ia merasa bahwa JIS terancam tidak bisa dipakai untuk acara Piala Dunia U-17 2023.

Lebih lanjut, Erick Thohir gerak cepat untuk memperbaiki JIS sebelum diajukan sebagai salah satu venue Piala Dunia U-17 ke FIFA.

Erick menyebut hal ini bukan persoalan jenis rumput. Tapi rumput itu ada yang kuat matahari lama, ada yang kuat matahari sedikit.

Baca Juga: HP Gaming Realme 9 Pro Plus 5G Lagi Turun Harga Super Anjlok Juli 2023, Ternyata Punya Spek yang Gahar!

Rumput yang di lapangan latihan JIS disebutnya bagus karena mataharinya cukup. Ketika yang di dalam, mataharinya kurang jadi rumputnya tidak bisa beradaptasi.

“Kalau FIFA datang hari ini, ayo salaman sama saya, pasti dicoret. Nah, niat baik ini yang kita ingin memastikan JIS ini bisa menjadi bagian kualifikasi," tutur Erick yang juga merupakan Ketum PSSI ini.

Mengetahui berita ini, Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring memperhatikan menteri yang menyebut rumput JIS tidak memenuhi standar FIFA.

Dia menyebut, hal itu merupakan penilaian pribadi masing-masing menteri, bukan FIFA.

Baca Juga: Punya RAM Virtual, Ini Harga Terbaru Infinix Zero 5G Juli 2023, Intip Spesifikasi yang Dibawanya

"Tapi kok ada menteri yang menilai, rumput JIS nggak sesuai standard FIFA. Rupanya penilaian pribadi sang menteri, bukan FIFA...  *KebeletNyawapresYaa," tulis Tifatul Sembiring melalui akun Twitter pribadinya, Jumat, 7 Juli 2023.

JIS merupakan stadion rumput hybrid dengan komposisi 5 persen sintetis jenis Limonta dari Italia dan 95 persen alami dari Boyolali, Jawa Tengah.

Rumput hybrid ini dikabarkan sebagai yang pertama di Indonesia seusai PT Jakarta Propertindo (JakPro) berdiskusi dengan FIFA, sebelum pembangunan JIS dilakukan.