FREKUENSINEWS.COM - Gunung Padang, sebuah situs purbakala yang terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Indonesia, telah menjadi pusat perhatian para arkeolog, sejarawan, dan ilmuwan selama beberapa dekade terakhir.
Dengan struktur yang menyerupai piramida dan misteri yang menyelubunginya, Gunung Padang sering kali disebut sebagai "piramida tertua di dunia." Namun, apakah benar struktur ini merupakan hasil karya manusia, ataukah ada penjelasan lain yang lebih mengungkapkan sejarah yang lebih dalam?
Penemuan Awal dan Ekskavasi
Baca Juga: Misteri Suku Dogon: Manusia Primitif Penghuni Gurun Sahara yang Ahli Astronomi
Gunung Padang pertama kali dikenal oleh masyarakat luas pada tahun 1914, ketika seorang ahli geologi Belanda, Van Heekeren, mencatat keberadaan struktur yang mencurigakan di kawasan tersebut. Namun, ekskavasi yang lebih intensif baru dimulai pada awal 2000-an, di bawah pimpinan para ahli arkeologi Indonesia, yang bekerja sama dengan ilmuwan dari luar negeri.
Situs ini terdiri dari teras-teras batu yang membentuk sebuah piramida besar, dengan lapisan-lapisan batu yang membentuk piramida berjenjang, mengingatkan pada struktur piramida di Mesir atau Meksiko. Gunung Padang diyakini memiliki umur lebih dari 5.000 tahun, bahkan ada teori yang menyatakan bahwa situs ini bisa berusia lebih dari 20.000 tahun.
Teori dan Penemuan Terkini
Baca Juga: Menengok Misteri Suku-Suku Terasing di Muka Bumi, Dari Indonesia Sampai Amazon
Para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu, mulai dari arkeologi hingga geologi, berusaha mengungkap misteri di balik Gunung Padang. Salah satu teori yang berkembang adalah bahwa Gunung Padang bukanlah sebuah situs yang dibangun oleh manusia pada zaman kuno, melainkan merupakan formasi geologi alami yang terbentuk karena aktivitas vulkanik dan proses alamiah lainnya.
Namun, klaim yang lebih mengejutkan datang dari sejumlah penelitian yang menunjukkan adanya kemungkinan bahwa Gunung Padang sebenarnya adalah situs buatan manusia yang sangat tua. Beberapa penemuan geolistrik dan pengukuran dengan teknologi modern, seperti radar bawah tanah, menunjukkan adanya struktur yang lebih dalam di bawah permukaan yang lebih tua dari lapisan-lapisan batu yang terlihat.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh tim arkeolog dan geolog Indonesia, terdapat indikasi bahwa struktur di Gunung Padang bukan sekadar hasil pembentukan alam. Struktur batuan yang ditemukan sangat teratur, mengarah pada kemungkinan bahwa masyarakat kuno yang hidup di sana memiliki pengetahuan yang sangat maju dalam membangun dan merancang situs ini.
Baca Juga: Menelusuri Jejak Misteri Suku Mante yang Misterius Dari Pedalaman Aceh
Piramida Tertua yang Bukan Buatan Manusia?
Salah satu pertanyaan terbesar yang muncul adalah apakah Gunung Padang benar-benar merupakan piramida yang dibangun oleh manusia kuno ataukah sebuah fenomena geologi alami. Beberapa ahli berpendapat bahwa piramida ini lebih mirip dengan struktur alam, hasil dari erupsi vulkanik yang membentuk tumpukan batuan dengan susunan yang mirip dengan piramida.
Namun, banyak juga yang berpendapat bahwa bukti-bukti yang ditemukan menunjukkan bahwa Gunung Padang adalah situs buatan manusia yang sangat tua. Salah satu teori yang muncul adalah bahwa Gunung Padang merupakan bagian dari sebuah peradaban kuno yang telah hilang, yang mungkin telah memiliki teknologi yang sangat maju, bahkan jauh melampaui peradaban manusia pada masa kini.
Baca Juga: Mengungkap Misteri Suku Kuno Karibia dari 2.000 Tahun Lalu yang 'Tersembunyi' di Republik Dominika
Sebagian besar teori ini masih kontroversial, karena belum ada bukti yang cukup kuat untuk mendukung klaim bahwa Gunung Padang adalah piramida buatan manusia yang sangat tua. Namun, teknologi modern yang digunakan dalam penelitian, seperti pemindaian dengan radar dan pengeboran geologis, menunjukkan adanya struktur yang lebih rumit dan lebih tua dari apa yang bisa dipahami oleh pengetahuan kita saat ini.