“Pelayanan publik itu soal empati. Masyarakat datang dengan harapan, bukan sekadar meminta tanda tangan. Kita harus hadir dengan solusi, bukan alasan,” lanjutnya.
Ia menekankan bahwa peningkatan kualitas ASN bukan hanya soal pelatihan, tetapi juga soal cara berpikir baru yang mengedepankan kreativitas, integritas, dan keberanian mengambil inisiatif.
Dengan tema besar transformasi ASN, Bupati Asgianto mengajak seluruh anggota KORPRI untuk memaknai ulang peringatan ini sebagai titik evaluasi dan titik bangkit.
“KORPRI bukan sekadar organisasi. Ia adalah jantung birokrasi. Jika jantung ini berdetak kuat, seluruh tubuh pemerintahan akan bergerak lebih cepat. Jika jantungnya lemah, pelayanan publik akan ikut lambat,” ujarnya dalam sesi amanat.
Bupati memuji konsistensi dan pengabdian ribuan ASN PALI yang telah bekerja melayani masyarakat di berbagai bidang, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga infrastruktur.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPSDM PALI menyampaikan apresiasi atas kedisiplinan seluruh peserta, sekaligus memastikan bahwa transformasi ASN akan terus ditopang oleh program pelatihan yang relevan dengan tuntutan zaman.
Ia menegaskan bahwa BPSDM telah menyiapkan kurikulum pelatihan berbasis digital, leadership, hingga pelayanan publik berbasis teknologi.