Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru, hadir langsung membuka Festival Candi Bumi Ayu 2025. Didampingi Ketua TP PKK Sumsel, Feby Herman Deru, ia disambut hangat oleh Bupati PALI Asgianto ST, Wakil Bupati Iwan Tuaji SH, Forkopimda, serta lautan masyarakat yang tumpah ruah memenuhi kawasan festival.
Dalam sambutannya, Herman Deru menekankan bahwa festival ini memiliki dampak lebih besar dari sekadar perayaan.
“Festival ini akan membuat orang bertanya-tanya tentang Candi Bumi Ayu, lokasinya, keunikannya, sejarahnya. Dari sanalah minat peneliti, arkeolog, dan pecinta budaya akan tumbuh. Ini bukan hanya hiburan, tetapi literasi sejarah,” tegasnya.
Ia juga menyinggung bahwa Candi Bumi Ayu merupakan bukti nyata nilai toleransi dari masa kejayaan Sriwijaya.
“Di masa Sriwijaya yang beraliran Buddha, justru berdiri candi Hindu di Bumi Ayu. Ini menunjukkan bahwa toleransi telah hidup sejak abad ke-8,” jelasnya.
Gubernur bahkan mendorong agar festival ini menjadi agenda tahunan dan masuk dalam kalender resmi provinsi.
Sementara, Bupati Asgianto menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada seluruh pihak yang berperan dalam mewujudkan festival perdana ini.
“Kami berharap festival ini tidak hanya menumbuhkan kecintaan terhadap budaya, tetapi juga menggerakkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten PALI,” ujarnya.