FREKUENSINEWS.COM - Sungai Lematang di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel) tercemar oleh bakteri amonia.
Kondisi ini diketahui setelah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lahat, mengeluarkan hasil pemantauan kualitas air online monitoring system (Onlimo).
Sehingga warga di Kabupaten Lahat khususnya yang berada di tepian Sungai Lematang untuk tidak menggunakan air di Sungai Lematang untuk mandi.
Baca Juga: Front Pemuda Lahat Kembali Gruduk Kantor Pemda Lahat, Ada Apa?
Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lahat, Rosivel T Herwin menerangkan, bakteri amonia di musim penghujan saat ini paling tinggi terdeteksi di stasiun pemantau kualitas air Onlimo.
Namun yang terdeteksi merupakan air Sungai Lematang dari Kota Lahat sampai ke hilir (Merapi Timur).
Sedangkan untuk arah hulu (sebelum Kota Lahat) bakteri amonia tak terdeteksi setinggi di hilir.
"Musim penghujan ini yang sangat tinggi terdeteksi ialah bakteri amonia. Berbeda dengan ketika musim kemarau lalu, yang terdeteksi tinggi ialah bakteri E-coli," terang Rosivel T Herwin, Kamis (7/11/2024).
Menurutnya tingginya keberadaan bakteri amonia di musim penghujan ini dikarenakan beragam faktor.
Diantaranya dikarenakan masuknya limbah rumah tangga ke Sungai Lematang melalui selokan. Seperti sisa-sisa limbah detergen, kotoran hewan dan lainnya.
"Bagi yang kulitnya sensitif, air Sungai Lematang saat ini tidak layak digunakan untuk mandi, bisa timbulkan gatal-gatal. Kalau untuk air yang disalurkan PDAM, itu sudah melalui tahapan penyaringan, jadi aman untuk mandi," bebernya.
Disisi lain Herwin menyebut, saat ini pemantauan kualitas air Sungai Lematang sudah mudah untuk diketahui seluruh masyarakat Kabupaten Lahat, melalui situs situs ppkl.menlhkl.go.id.