Telkom Ragukan Data Pelanggan Indihome Dijual di Forum Hacker: Ada Kejanggalan

photo author
- Senin, 22 Agustus 2022 | 15:18 WIB
Dugaan data bocor pelanggan Indihome. Telkom meragukan dugaan bocornya data pelanggan Indihome. (Teguh Aprianto/Twitter)
Dugaan data bocor pelanggan Indihome. Telkom meragukan dugaan bocornya data pelanggan Indihome. (Teguh Aprianto/Twitter)

Frekuensi News - Masyarakat saat ini tengah dihebohkan dengan dugaan bocornya data pelanggan Indihome, salah satu layanan internet dan televisi milik Telkom.

Tak hanya bocor, data pelanggan Indihome itu juga diduga dijual di forum hacker.

Dugaan bocornya data pelanggan Indihome ini mendapatkan respons langsung dari pihak PT Telkom.

Baru-baru ini, SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza meragukan keaslian data-data yang diperjualbelikan di forum hacker itu.

Baca Juga: Kemenkominfo Panggil Pihak Telkom Soal Dugaan Kebocoran Data Indihome

Pasalnya, menurutnya terdapat sejumlah kejanggalan yang terlihat dalam dugaan kebocoran data itu.

Hal ini lantaran Telkom juga tidak pernah memberikan email address untuk pelanggan Indihome.

"Beberapa kejanggalan, misalnya alamat emailnya yang jadi sample itu @telkom.net. Kami saja di Telkom alamat emailnya @telkom.co.id. alamat email saya dan teman-teman di Telkom adalah @telkom.co.id.. Dari sana kok saya meragukan sekali," kata Ahmad Reza dalam keterangan tertulisnya Senin, 22 Agustus 2022.

Reza mengatakan, pihak Telkom telah dan masih terus melakukan langkah-langkah pengecekan dan investigasi mengenai keabsahan data-data tersebut.

Baca Juga: Lima Fakta Menarik dari Video Musik 'Pink Venom' dari BLACKPINK

Dirinya menegaskan, data-data pelanggan Indihome bahkan oleh kalangan internal Telkom sendiri sulit diakses mengingat ada enkripsi dan firewall yang berlapis.

"Saya pastikan data sampling salah," ujarnya seperti dikutip oleh frekuensinews.com dari RRI.

Reza menambahkan, jumlah pelanggan Indihome sebanyak 8 juta pelanggan, sedangkan data browsing history yang diklaim hackers sebanyak 26 juta data history.

Dirinya menduga, data-data history browsing tersebut diambil hackers karena adanya akses yang dilakukan pelanggan ke situs-situs terlarang yang mengandung malware.

Baca Juga: Dokter Forensik Akan Publikasikan Hasil Autopsi Ulang Brigadir J Hari Ini

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

6 HP Gaming Terbaik — “FPS Anti Nge-Lag”

Kamis, 4 Desember 2025 | 14:08 WIB

Ini 7 Game Online Paling Populer di 2025, Ada Apa Aja?

Selasa, 2 Desember 2025 | 19:55 WIB

Kumpulan Cheat Game Dinosaurus Chrome, Ampuh dan Seru!

Minggu, 24 Agustus 2025 | 17:56 WIB
X