Meski program-program pertanian terus digalakkan, perhatian publik tertuju pada nilai anggaran Dinas Pertanian PALI tahun 2025 yang mencapai lebih dari Rp40 miliar. Berikut rincian enam kegiatan utama:
-
Belanja Pupuk Organik Granular – CV. Eka Jaya Bersama (Rp14,69 miliar)
-
Pengadaan Bibit Karet Unggul – CV. Agro Kurnia Utama (Rp1,49 miliar)
-
Pupuk Organik Tepung – CV. Agro Kurnia Utama (Rp6,99 miliar)
-
Pupuk TSP/SP (Fosfat Sulfur) – CV. Agro Kurnia Utama (Rp6,99 miliar)
-
Pupuk Organik Cair – CV. Bergema Bergerak Bersama (Rp9,64 miliar)
-
Pengadaan Drum Silase – CV. Ajeng Media Sabrina (Rp199 juta)
Menanggapi sorotan ini, warga bernama Suato meminta kejelasan terkait penerima manfaat program. “Apakah bantuan ini untuk kelompok tani atau perorangan? Jika perorangan, berapa yang menerima, dan berapa luas lahannya? Jika penerima tidak memiliki lahan, potensi penyalahgunaan bisa saja terjadi,” ujarnya.
Data menunjukkan jumlah kelompok tani yang terdaftar cukup besar, yakni:
-
Kecamatan Abab: 168 kelompok
-
Penukal Utara: 152 kelompok
-
Penukal: 182 kelompok
-
Talang Ubi: 239 kelompok
-
Tanah Abang: 173 kelompok
Harapan Publik: Transparansi dan Tata Kelola yang Baik
Dengan APBD Kabupaten PALI tahun 2025 mencapai Rp1,5 triliun untuk lima kecamatan, enam kelurahan, dan 65 desa, harapan masyarakat terhadap kepemimpinan baru Bupati Asgianto, ST dan Wakil Bupati Iwan Tuaji, SH sangat tinggi. Mereka berharap ada perbaikan dalam transparansi, akuntabilitas, dan tata kelola keuangan daerah—khususnya di sektor pertanian, yang menjadi tumpuan ekonomi masyarakat PALI.