FREKUENSINEWS — Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Lahat turut ambil bagian dalam gladi bersih Gerakan Nasional Klien Balai Pemasyarakatan Peduli yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Fatah Lahat, Rabu (25/06).
Kegiatan ini menjadi langkah akhir dalam rangka memastikan kesiapan pelaksanaan aksi sosial nasional yang akan digelar secara serentak pada Kamis (26/06).
Kepala Bapas Lahat, Perimansyah, bersama jajaran turun langsung untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan dapat berjalan lancar. Gladi bersih ini mencakup simulasi kegiatan bakti sosial yang akan melibatkan Klien Pemasyarakatan, termasuk pembersihan fasilitas umum dan kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya.
Baca Juga: Ribuan Klien Bapas Serentak Gelar Aksi Sosial, Tunjukkan Kesiapan Implementasi Pidana Alternatif
"Gladi bersih ini merupakan bagian penting dari persiapan menjelang pelaksanaan Gerakan Nasional Klien Peduli, sebagai wujud konkret kesiapan kami menyambut implementasi pidana kerja sosial sesuai dengan amanat UU Nomor 1 Tahun 2023 tentang KUHP yang akan mulai berlaku pada 2 Januari 2026," ujar Perimansyah.
Gerakan Nasional ini digagas sebagai bentuk transformasi sistem pemasyarakatan, dari yang bersifat tertutup menjadi lebih terbuka dan berorientasi pada pemulihan serta pemberdayaan klien di tengah masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan memperkuat sinergi antara pemasyarakatan, tokoh agama, masyarakat, dan pemerintah daerah.
Dalam gladi tersebut, peserta mempraktikkan berbagai bentuk kegiatan sosial, seperti bersih-bersih lingkungan, pemberian bantuan sosial, hingga rencana aksi donor darah. Rangkaian kegiatan ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2025.
Baca Juga: Rugikan Negara Milyaran Rupiah, AP Ditetapkan Tersangka Kasus Pengadaan APAR
Bapas Lahat berharap keterlibatan aktif Pemerintah Daerah (Pemda) Lahat dapat memperluas dampak positif gerakan ini. Kegiatan yang direncanakan mencakup pembersihan tempat ibadah, pasar, taman, hingga sungai, serta pelaksanaan aksi sosial seperti pembagian sembako dan layanan kesehatan.
“Dengan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan, kami optimis gerakan ini akan berdampak positif tidak hanya bagi klien, tetapi juga bagi citra pemasyarakatan sebagai institusi yang semakin humanis dan solutif,” tambah Perimansyah.
Melalui gerakan ini, Balai Pemasyarakatan berharap bisa menunjukkan peran nyatanya dalam mewujudkan sistem peradilan pidana yang lebih berkeadilan dan berpihak pada pemulihan sosial.***