Frekuensi News - Pandemi Covid-19 telah menuntut perubahan paradigma besar di berbagai sektor kehidupan, termasuk pendidikan, di mana peserta didik dan pendidik harus beradaptasi dengan pembelajaran digital.
Sehingga, pemerintahan yakni Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melakukan berbagai upaya agar pembelajaran dan proses transper ilmu tetap terlaksana meskipun dengan banyaknya keterbatasnya.
Salah satu yang dilakukan pemerintah adalah dengan menerbitkan aturan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), meskipun ada juga beberapa instansi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Baca Juga: BPIP dan Pangdam V-Brawijaya Perkuat Kolaborasi Bumikan Pancasila
Namun, jika diamati sebagian besar dan rata-rata instansi perguruan tinggi di Indonesia lebih memilih menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau mengkonversinya menjadi pembelajaran berbasis Blended Learning atau juga dikenal Hybrid Learning.
Dilansir dari lintasarta.net, Blended Learning adalah metode pembelajaran tatap muka yang di gabung dengan metode e-learning atau pembelajaran daring yang berbasis teknologi dan digital.
Kendati demikian banyak, perguruan tinggi yang masih kesulitan untuk mengatur dan mengawasi sistem e-learning atau daring tersebut.
Sehingga, beberapa kampus mengalami kasus drop sistem yakni:
- Kesulitan mengunggah dan mengunduh materi atau hasil tugas
- Akses situs yang membutuhkan waktu lama
- Bahkan, sampai situs yang sampai tidak bisa diakses
Beberapa hal inilah yang pada akhirnya secara tidak langsung membuat kuliah daring menjadi belum efektif.
Oleh karena itu, agar dapat berjalan lebih efektif, diperlukan kolaborasi antara pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan dan pemerintah.
Beberapa hal yang bisa dilakukan tentu adalah menyiapkan infrastruktur teknologi yang baik agar reliabilitas aplikasi terjaga, misalnya jaringan Internet yang stabil, infrastruktur server yang memadai, hingga aplikasi yang user-friendly.
Baca Juga: Lintasarta Menjawab Tantangan Pendidikan Indonesia, Era Digital 4.0
Lintasarta Smart City hadir sebagai jawaban permasalah pendidikan teknologi
Dengan menggunakan Lintasarta Smart Campus, pengelola infrasturktur kampus tidak perlu khawatir lagi jika ada kendala di area IT, karena Lintasarta merupakan perusahaan total solutions yang akan membantu kampus dalam mengelola IT.
Dengan Lintasarta Smart Campus, perguruan tinggi dapat menerima solusi ICT secara menyeluruh, mulai dari fasilitas infrastruktur IT yang andal, platform, sistem terintegrasi untuk manajemen, hingga aplikasi mobile.
Artikel Terkait
Langkah Nyata Lintasarta Membangun Negeri dengan Ikut Memajukan Telekomunikasi demi Masa Depan Indonesia
Konsep Smart City yang Diusung Lintasarta Demi Membangun Indonesia Melek Teknologi
Lintasarta Menjawab Tantangan Pendidikan Indonesia, Era Digital 4.0
Lintasarta Membangun Negeri: Solusi Layanan Teknologi Kesehatan Indonesia
Alasan Memilih Lintasarta untuk Solusi Pelayanan Kesehatan Saat Ini
Hal yang Diharapkan dari Pelayanan Kesehatan Modern: Dijawab Lintasarta Telemedicine