Sejarah Berdirinya NU yang akan Berulang Tahun ke-96 Besok : Berangkat dari Sejarah Pembentukan Komite Hijaz

Frekuensi News – Nahdlatul Ulama (NU) saat ini merupakan salah organisasi islam terbesar di dunia.

Peringatan Harlah NU ke-96 akan jatuh pada esok Senin, 31 Januari 2022 sekaligus sebagai hari lahir NU pada 96 tahun silam.

NU berdiri di Kota Surabaya, Jawa Timur yang dicetuskan oleh Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari.

Sebagai muslim, kita patut mengetahui sejarah berdirinya NU sebagai bentuk rasa cinta kita terhadap NU terutama saat perayaan Harlah NU ke-96 yang akan jatuh esok hari.

Baca Juga: Kriteria Pasien Omicron yang Perlu Dirawat di Rumah Sakit dan Cukup Isoman, Simak Selengkapnya

Sebagian orang tentu belum mengetahui sejarah singkat berdirinya NU di Indonesia. Melalui artikel ini akan diulas tentang sejarah berdirinya NU.

Dikutip frekuensinews.com dari literasinews.pikiran-rakyat.com yang berjudul Sejarah Singkat Berdirinya Nahdlatul Ulama (NU), yang Akan Diperingati Pada 31 Januari 2022, sejarah berdirinya NU dan asal mula peringatan Harlah NU ke-96 yang diperingati pada 31 Januari 2022 mendatang berangkat dari sejarah pembentukan Komite Hijaz.

Dalam lanjutan Dinasti Saud. Raja Saud ingin menerapkan kebijakan untuk menolak praktik bermazhab di wilayah kekuasaannya. Alasannya hanya ingin menerapkan Wahabi sebagai mazhab resmi kerajaan.

Rencana kebijakan tersebut lantas dibawa ke Muktamar Dunia Islam (Muktamar 'Alam Islami) di Mekkah.

Baca Juga: Panama vs Jamaika di Kualifikasi Piala Dunia 2022 : H2H, Prediksi Line Up dan Skor Akhir

Choirul Anam (2010) mencatat bahwa KH Abdul Wahab Chasbullah bertindak cepat ketika umat Islam yang tergabung dalam Centraal Comite Al-Islam (CCI) dibentuk tahun 1921.

Kemudian bertransformasi menjadi Centraal Comite Chilafat (CCC) dibentuk tahun 1925 akan mengirimkan delegasi ke Muktamar Dunia Islam di Makkah tahun 1926.

Sebelumnya, CCC menyelenggarakan Kongres Al-Islam keempat pada 21-27 Agustus 1925 di Yogyakarta.

Dalam forum ini, Kiai Wahab secara cepat menyampaikan pendapatnya menanggapi akan diselenggarakannya Muktamar Dunia Islam.