Frekuensi News - Sebelum memulai pertandingan, pemutaran lagu kebangsaan tim yang akan bertanding merupakan agenda wajib sebagai bentuk patriotisme.
Momen ini merupakan momen kebanggaan bagi para perwakilan negara karena mampu menyanyikan lagu kebangsaan di ranah internasional.
Namun, momen langka terjadi pada saat musik pengiring lagu kebangsaan Iran dikumandangkan pada Senin, 21 November 2022 lalu saat Iran akan bertanding melawan Inggris.
Para pemain Iran nampak bungkam dan tidak menyanyikan lagu kebangsaan mereka.
Bungkamnya para pemain Iran ini adalah bentuk salah satu gerakan protes anti-pemerintah yang mereka lakukan terkait kasus politik yang terjadi di Iran yang sampai saat ini sudah menewaskan sebanyak 300 orang.
Sejalan dengan para pemain di lapangan, para suporter juga kompak bungkam dan tidak menyanyikan lagu kebangsaan Iran.
Para suporter mengangkat plakat yang berisi tuntutan kebebasan hak bagi seluruh wanita di Iran.
Beberapa suporter perempuan juga nampak hadir di barisan banku suporter Iran. Hal ini terjadi untuk pertama kalinya karena selama ini perempuan di Iran dilarang untuk menyaksikan pertandingan sepakbola.
Protes mengenai kebebasan akan hak perempuan di Iran ini selain mengakibatkan ratusan kematian juga mengakibatkan ratusan kasus penangkapan yang dilakukan oleh pemerintah.
Mereka yang ditangkap akan mendapatkan siksaan karena dianggap melawan hukum pemerintah.
Tindakan represi yang dilakukan oleh pemerintah Iran ini nyaris mengancam tim nasional Iran untuk ikut berlaga di Piala Dunia 2022 karena banyak masyarakat dunia yang mengecam tindakan represi ini.
Pertandingan Iran melawan Inggris yang menjadi pertandingan pembuka grup B sendiri berakhir dengan skor 2-6.
Iran akan menghadapi Wales pada Jumat mendatang.***
Artikel Terkait
Hasil Piala Dunia 2022: Cody Gakpo dan Davy Klaassen Bawa Belanda Raih Tiga Poin Atas Senegal
Hasil Piala Dunia 2022: Wales Tahan Imbang Amerika Serikat Usai Gareth Bale Cetak Penalti
Kopi Kenangan Tebar Promo Nobar Piala Dunia 2022, Dapatkan Menu Pilihan Ini
Jelang Lawan Arab Saudi di Piala Dunia 2022, Pelatih Argentina Scaloni Bocorkan Formasinya
Ban Lengan LGBT di Piala Dunia 2022 Masih terus Jadi Kontroversi