Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Warganet Geram: 'Yang Rugi Anak Bangsa!'

Frekuensi News – FIFA resmi batalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20 2023.

FIFA (Federation International Football Association) resmi menghapus Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Itu terjadi setelah Presiden FIFA, Gianni Infantino melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir di Doha, Qatar.

Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin dengan tanggal turnamen Piala Dunia U-2023 saat ini tidak berubah.

Baca Juga: TOK! Indonesia Telah Resmi Dihapus dari Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA

Dengan kondisi saat ini, PSSI berpotensi mendapatkan sanksi dari FIFA.

Sanksi Indonesia akan diumumkan pada tahap selanjutnya.

"FIFA ingin menggaris bawahi meski terdapat keputusan ini, pihaknya tetap berkomitmen untuk secara aktif membantu PSSI, melalui kerja sama erat dan dengan dukungan Presiden Jokowi, pada proses transformasi sepak bola Indonesia menyusul tragedi yang terjadi pada Oktober 2022. Anggota-anggota tim FIFA akan terus hadir di Indonesia dalam bulan-bulan mendatang, dan akan memberikan bantuan yang diperlukan kepada PSSI, di bawah kepemimpinan Presiden Thohir," tulis pernyataan FIFA, dilansir oleh frekuensinews.com dari laman resmi FIFA.

Baca Juga: Polemik Piala Dunia U-20 di RI: Reza Arap Tanggapi Isu Posisi Indonesia Sebagai Tuan Rumah Terancam oleh FIFA

Untuk tahap selanjutnya, timnas Israel tetap bisa mengikuti turnamen tersebut, karena berhasil lolos babak kualifikasi.

Sedangkan, Timnas Indonesia tidak bisa ikut Piala Dunia U-20.

Sebelumnya, Indonesia bisa berpartisipasi karena menjadi tuan rumah tahun 2023.

Pertemuan baru antara Presiden FIFA, Gianni Infantino dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir untuk pembahasan lebih lanjut akan dijadwalkan dalam waktu dekat.

Baca Juga: Samsung Galaxy A54 5G Memiliki Sisi Gelap dengan Kekurangan yang Membuat Penggunanya Merasakan Fakta Ini!

Piala Dunia U-20 menjadi perhatian di Indonesia, setelah muncul penolakan terhadap timnas Israel sebagai salah satu peserta yang diungkapkan oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster.