Frekuensi News - Belum lama ini, diduga Presiden Joko Widodo atau Jokowi sedang bersitegang dengan Menteri Marves Luhut Binsar Panjaitan terkait batubara.
Ketegangan antara Presiden Jokowi dan Menteri Marves Luhut Binsar Panjaitan inilah yang membuat suhu istana sedikit panas.
Hal inilah yang menyebabkan, pemadaman listrik kepada 10 juta pelanggan PLN disebabkan karena menipisnya stok batu bara yang dipergunakan sebagai bahan bakar di sejumlah pembangkit listrik di Indonesia.
Menipisnya pasokan batubara untuk PLTU sebelumnya diperingatkan Direktur Utama (Dirut) PLN, Darmawan Prasodjo.
Baca Juga: Belum Lama Pensiun sebagai Panglima TNI, Jokowi Beri Jabatan Baru untuk Hadi Tjahjanto
PLN memberikan peringatan akan memadamkan listrik dan berdampak kepada 10 juta pelanggan karena pihak mereka kekurangan pasokan bahan bakar untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Hiruk-pikuk tersebut dilatarbelakangi karena kebijakan baru dari Jokowi yang melarang perusahaan pertambangan batu bara untuk melakukan ekspor.
Permasalahan pemadaman listrik secara besar-besaran ini juga ditanggapi oleh Rocky Gerung melalui kanal YouTube pribadinya. Sesuai hal tersebut dikutip frekuensinews.com dengan judul Listrik 10 Juta Pelanggan Terancam Padam, Imbas Ketegangan Jokowi dengan Luhut Pandjaitan
Menurut pengamat politik, Rocky Gerung mengatakan jika solusi permasalahan tersebut cukup mudah dengan menghubungi Luhut Pandjaitan yang masih berkerabat dengan stakeholder terkait.
Baca Juga: Profil dan Sepak Terjang Etiqah Siti Sulang, Finalis Masterchef yang Bunuh ART Indonesia
"Semuanya gampang sebetulnya. Ketua asosiasinya adalah keponakan pak Luhut, dirut PLN juga orang paling dekat dengan pak Luhut," kata Rocky Gerung.
Namun, adanya isu kelangkaan batu bara yang mengakibatkan adanya ancaman pemadaman listrik kepada 10 juta pelanggan disebut akibat imbas dari ketegangan antara Jokowi dan Luhut Pandjaitan.
"Ini persoalan yang akhirnya orang melihat apa ada ketegangan baru antara pak Luhut dengan Presiden, 'kan itu yang terjadi" ujar Rocky Gerung.
Baca Juga: Satgas: 86,6 Persen Penduduk Indonesia Telah Miliki Antibodi Covid-19
"Kan setiap hari pak Luhut bisa menghubungi pak Presiden. Jadi orang menganggap bahwa ada sesuatu yang disebut kalau dalam ilmu sosial persaingan di pucuk para kapitalis, 'kan begitu kejadiannya," sambungnya.
Menurut Rocky Gerung, adanya larangan untuk perusahaan batu bara melakukan ekspor, mengusi para eksportir.
"Jadi dari teori Marxisme itu disebut persaingan di antara para kapitalis, tapi dari segi kemampuan manjerial seorang pemimpin, betul tadi, ya Presiden panggil saja pak Luhut supaya beres. Ini sudah keburu jadi isu besar bahwa ada ketegangan di istana," ucap Rocky Gerung.***
Artikel Terkait
6 Fakta Pelabuhan Patimban, Salah Satu Mega Proyek Pemerintahan Jokowi
Iriana Jokowi Ajak Para Perempuan Indonesia Berjuang demi Pembentukan Karakter Bangsa
2021 Jadi Tahun yang Berat bagi Indonesia, Jokowi: dengan Kerja Keras, Bangsa Ini Bisa Bertahan
Gagal Bawa Indonesia Juara Piala AFF 2020, Shin Tae-yong Langsung Dibebani Tugas Berat oleh Jokowi