Bima Yudho Saputro Dilaporkan ke Polisi dengan Pasal UU ITE, Pihak Keluarga: Sangat Debatable

Frekuensi News - Pihak keluarga Bima Yudho Saputro (Awbimax) angkat bicara usai TikTokers itu dilaporkan ke polisi.

Juru Bicara keluarga Bima, Bambang Sukoco menyayangkan atas laporan tersebut.

Terlebih menurutnya UU ITE masih sangat debatable.

"Kalau saya sebenarnya sangat menyayangkan, apalagi yang diadukan terkait dengan UU ITE yang sama sama kita tahu lah ini masih sangat debatable," kata Bambang seperti dikutip oleh frekuensinews.com dari YouTube MetroTV Selasa, 18 April 2023.

Baca Juga: Sehari Jelang Pengumuman Hasil Akhir PPPK Teknis 2022, Petisi Turunkan PG atau Perankingan Capai 12 Ribu TTD

Menurutnya, kata 'dajjal' yang disematkan dalam kritikan Bima itu bukan termasuk pidana.

"Dari sudut pandang kami, itu bukanlah tindakan pidana, karena kan yang kata-kata dajjal ini adalah konotasi," ujar Bambang.

"Ada konotasi dari mungkin kegeraman Bima dengan tidak majunya Provinsi Lampung," ujarnya.

Sebelumnya, Gindha Ansori melaporkan Bima ke kepolisian dengan pasal UU ITE.

Baca Juga: Redmi Note 11 Sudah Turun Harga, Siap-siap Jadi Target Incaran saat THR Lebaran 2023 Cair!

Gindha Ansori yang merupakan loyalis Gubernur Lampung Arinal Djunaidi ini menganggap kata 'dajjal' dalam kritikan Bima bisa melanggar pasal UU ITE.

Bima merupakan TikTokers asal Lampung itu saat ini tengah menempuh studi program Diploma Pemasaran Digital, Komunikasi Digital dan Media/Multimedia di Perguruan Tinggi Intelijen Bisnis Australia.

Bima menjadi viral lantaran dirinya mengunggah sejumlah video di akun TikToknya yang berisi kritikan untuk Pemerintah Provinsi Lampung.

Dalam sejumlah video yang diunggah ke akun TikToknya, Awbimax mengkritik kondisi Provinsi Lampung di bawah pemerintahan Arinal Djunaidi mulai dari ekonomi hingga infrastrukturnya.***