FREKUENSINEWS – Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia bekerja sama dengan International Society of Substance Use Professionals (ISSUP) menyelenggarakan ISSUP Regional Conference 2025, yang berlangsung selama lima hari, mulai Senin hingga Jumat, 15–19 September 2025, di Discovery Kartika Plaza Hotel, Kuta, Bali.
Konferensi bergengsi ini menghadirkan 505 peserta dari 48 negara, menjadikannya wadah strategis bagi para ahli, praktisi, dan pemangku kepentingan dalam bidang penanggulangan penyalahgunaan narkoba untuk bertemu, berdiskusi, dan berbagi praktik terbaik dari seluruh dunia.
Dalam rangkaian kegiatan konferensi, tercatat 12 workshop dan 3 pelatihan khusus telah sukses digelar pada 16 September 2025. Berbagai tema pelatihan lainnya masih akan berlangsung hingga 18 September, menunjukkan komitmen serius terhadap penguatan kapasitas dan pengembangan pengetahuan para peserta.
Sementara itu, diskusi panel yang berlangsung pada 17 dan 18 September mengangkat sejumlah tema aktual dan relevan, seperti:
-
Recovery and Social Reintegration
-
Reducing Drug-Related Crimes in the Community
-
Community-Based Approach in Asia
-
Serta berbagai isu penting lainnya dalam bidang pencegahan dan rehabilitasi
Baca Juga: Kepala BNNK Empat Lawang Hadiri ISSUP Regional Conference 2025 di Bali
Topik-topik tersebut dirancang untuk memperkaya wawasan serta memperkuat strategi nasional dan global dalam menghadapi tantangan penyalahgunaan narkoba.
Konferensi ini turut menghadirkan sejumlah tokoh penting dan profesional terkemuka dari dalam dan luar negeri, yang memiliki kepakaran dalam rehabilitasi, pencegahan, dan kebijakan narkotika. Melalui pertemuan ini, diharapkan terbangun kolaborasi lintas negara yang mampu menciptakan pendekatan yang lebih efektif dan berkelanjutan dalam perang melawan narkoba.
Kehadiran ratusan peserta internasional di ISSUP Regional Conference 2025 menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmennya dalam mendukung jaringan global penanggulangan narkoba, sekaligus mempertegas posisi Indonesia sebagai mitra aktif dalam gerakan global melawan penyalahgunaan zat.***
