FREKUENSINEWS — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Medan kembali menegaskan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), khususnya dalam upaya pemulihan dari ketergantungan narkotika. Melalui pelaksanaan Asesmen Rehabilitasi Pemasyarakatan, kegiatan ini menjadi bagian awal dari program Rehabilitasi Tahun 2025.
Bekerja sama dengan Ikatan Konselor Adiksi Indonesia (IKAI) Sumatera Utara, asesmen ini dilaksanakan di Klinik Pratama Lapas Perempuan Medan, Sabtu (2/8). Kegiatan tersebut merujuk pada Surat Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan No. PAS.6-PK.06.05-3131 tertanggal 10 Desember 2024.
Asesmen dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Perempuan Medan melalui Kasi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik, Reni Priska Panjaitan. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian negara terhadap pemulihan warga binaan dari penyalahgunaan narkotika.
Baca Juga: 4 Rekomendasi HP Samsung Terbaru 2025, Canggih dan Layak Dimiliki!
“Tujuan dari program ini adalah mendukung proses pemulihan warga binaan dari ketergantungan narkoba, agar nantinya mampu berperan aktif dan produktif di tengah masyarakat,” jelas Reni Priska.
Dalam pelaksanaannya, digunakan instrumen Addiction Severity Index (ASI) Full Version untuk menggali data secara komprehensif, yang akan menjadi dasar dalam merancang intervensi rehabilitasi yang sesuai. Pendekatan medis, psikososial, dan edukatif diterapkan untuk memastikan proses pemulihan berjalan secara sistematis dan berkelanjutan.
Program ini tidak hanya bertujuan menyembuhkan ketergantungan, tetapi juga membangun kembali semangat warga binaan untuk menjalani hidup yang lebih baik. Di masa depan, program ini diharapkan dapat mencetak individu-individu yang sehat, produktif, dan bebas dari narkoba, sekaligus mendukung proses reintegrasi sosial saat kembali ke masyarakat.
Baca Juga: Ayo Daftar Game Online Gratis dan Cara Mainnya, Bisa Main di HP hingga PC
Dengan semangat kemanusiaan dan pendekatan ilmiah, Lapas Perempuan Medan terus berupaya menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang sehat, inklusif, dan penuh harapan.***