FREKUENSINEWS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Medan terus membuktikan keseriusannya dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui program pembinaan kemandirian berbasis agribisnis. Hal ini ditandai dengan panen perdana telur ayam yang dilaksanakan pada Selasa (29/7/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan keterampilan warga binaan di bidang peternakan ayam petelur, yang digagas sebagai bentuk pemberdayaan dan pelatihan berkelanjutan.
Kepala Lapas Perempuan Medan, Yekti Apriyanti, menyampaikan bahwa panen perdana ini merupakan hasil kerja keras para warga binaan yang tergabung dalam unit peternakan ayam petelur selama beberapa bulan terakhir.
“Ini bukan hanya tentang hasil produksi, tetapi juga proses pembinaan yang mendidik mereka menjadi pribadi yang mandiri dan produktif,” ungkap Yekti.
Dalam panen perdana tersebut, sebanyak 90 butir telur berhasil dipanen, dengan produksi rata-rata mencapai 30 butir per hari. Keberhasilan ini menjadi indikator positif bahwa pembinaan berbasis agribisnis di Lapas dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.
Program ini tidak hanya menitikberatkan pada hasil produksi, tetapi juga memberikan pelatihan teknis secara langsung kepada warga binaan. Pelatihan mencakup manajemen kandang, pemberian pakan yang tepat, hingga pencatatan hasil produksi harian. Harapannya, para warga binaan memiliki keterampilan praktis yang dapat mereka manfaatkan saat kembali ke masyarakat.
Baca Juga: Kepala BNN Empat Lawang Ucapkan Selamat kepada Ketua KONI Terpilih Hidayat Muhammad
Dengan kegiatan ini, Lapas Perempuan Medan mempertegas perannya tidak hanya sebagai tempat pembinaan, tetapi juga sebagai “laboratorium sosial” yang mendukung pemberdayaan dan kemandirian narapidana.***
