FREKUENSINEWS,PAGARALAM– Gelaran IPPAFest 2025 menjadi momentum istimewa bagi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Sumatera Selatan. Dalam ajang pameran tersebut, stand Kanwil Ditjenpas Sumsel menjadi salah satu sorotan utama berkat tampilan produk-produk unggulan hasil karya warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan beserta istri melakukan kunjungan khusus ke stand tersebut. Dalam suasana penuh keakraban, keduanya disambut hangat oleh jajaran Kanwil Ditjenpas Sumsel. Salah satu momen menarik terjadi saat Menteri dan Ibu mencicipi Kopi Lapaga, kopi bubuk premium dari Lapas Pagar Alam. Kopi ini merupakan hasil pembinaan kemandirian WBP yang diracik dengan teknik khusus bekerja sama dengan pelaku UMKM lokal. Keduanya memberikan apresiasi atas cita rasa autentik yang dihasilkan, menyebutnya sebagai kopi berkualitas tinggi dengan potensi pasar yang menjanjikan.
Selain mencicipi kopi, perhatian Ibu Menteri tertuju pada produk kain songket dari Lapas Perempuan (Laperang). Kain-kain hasil tenunan WBP ini tampil dengan motif tradisional yang indah dan pengerjaan yang rapi. Terpikat oleh keindahannya, Ibu Menteri memesan beberapa lembar kain sebagai bentuk dukungan terhadap keterampilan dan kreativitas warga binaan.
Baca Juga: Kopi Premium Karya Warga Binaan, Lapas Pagar Alam Wakili Sumsel di IPPAFest 2025
Kunjungan ini tidak hanya menunjukkan dukungan moral dari pimpinan kementerian terhadap program pembinaan di lapas, tetapi juga mempertegas pentingnya pembekalan keterampilan bagi WBP untuk masa depan yang lebih baik. Produk-produk seperti Kopi Lapaga dan kain songket Laperang menjadi bukti nyata bahwa lapas bukan hanya tempat pembinaan, tetapi juga ruang berkarya dan berinovasi.
Dengan partisipasi aktif di IPPAFest 2025, Kanwil Ditjenpas Sumsel berharap masyarakat luas semakin memahami pentingnya dukungan terhadap proses reintegrasi sosial warga binaan, serta melihat langsung potensi ekonomi yang bisa tumbuh dari balik tembok pemasyarakatan.***