FREKUENSINEWS.COM - Suku Tengger adalah salah satu komunitas yang mendiami daerah pegunungan di Jawa Timur, khususnya di sekitar Gunung Bromo.
Dikenal karena kekayaan budaya dan tradisi yang tetap dijaga, berikut beberapa fakta menarik tentang Suku Tengger:
1. Asal Usul Nama
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kota Palembang, OKI dan Pagaralam, Berawan pada 12 November 2024
Nama "Tengger" diambil dari tokoh legendaris, Roro Anteng dan Joko Seger, yang dikisahkan sebagai pencipta Gunung Bromo yang dianggap suci dan menjadi nenek moyang masyarakat ini.
2. Pengaruh Agama Hindu
Sejarah Suku Tengger sangat dipengaruhi oleh ajaran Hindu. Meskipun cara praktiknya berbeda, mereka tetap melestarikan tradisi dan ritual yang berasal dari ajaran tersebut, yang terlihat dalam berbagai upacara adat, seperti Upacara Yadnya Kasada yang dilaksanakan setiap tahun.
Baca Juga: Menjaga Tradisi di Atas Laut: Eksplorasi Budaya Suku Bajo
3. Upacara Yadnya Kasada
Festival Yadnya Kasada merupakan perayaan penting bagi Suku Tengger.
Acara ini diadakan pada bulan Kasada dalam kalender Jawa, di mana masyarakat melaksanakan ritual persembahan kepada dewa-dewa, terutama Sang Hyang Widhi, di Pura Luhur Poten yang terletak di lereng Gunung Bromo.
Baca Juga: Lepa-Lepa dan Tradisi Suku Bajo: Warisan Maritim yang Perlu Dijaga
4. Kehidupan Pertanian
Suku Tengger memiliki kehidupan agraris yang erat kaitannya dengan pertanian.
Mereka menanam berbagai komoditas seperti padi, jagung, dan sayuran, serta dikenal sebagai pengrajin yang terampil, terutama dalam kerajinan tangan dan anyaman bambu.
Baca Juga: Suku Bajo: Pelaut Ulung Asia Tenggara dengan Sejarah Maritim yang Kaya
5. Bahasa dan Tradisi
Masyarakat Tengger berbicara dalam bahasa Tengger, yang merupakan dialek dari bahasa Jawa.
Mereka juga memiliki tradisi lisan yang kaya, meliputi cerita rakyat, lagu, dan tarian yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Baca Juga: Melihat Kehidupan Nomaden di Laut: Budaya dan Tradisi Suku Bajo
6. Interaksi dengan Komunitas Lain
Suku Tengger dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan terbuka, sering berinteraksi dengan suku-suku lain, seperti Suku Jawa dan Suku Madura, yang tinggal di sekitarnya.
7. Pelestarian Lingkungan
Baca Juga: Melihat Kehidupan Nomaden di Laut: Budaya dan Tradisi Suku Bajo
Masyarakat Tengger sangat peduli terhadap lingkungan yang merupakan bagian integral dari kehidupan mereka.
Mereka melakukan berbagai usaha untuk menjaga kelestarian alam, termasuk praktik pertanian berkelanjutan.
Dengan warisan sejarah dan budaya yang kaya, Suku Tengger terus melestarikan tradisi dan ritual mereka hingga saat ini.
Baca Juga: Pesona Gunung Kawi: Tempat Bertemunya Keindahan Alam dan Kehidupan Mistis
Melalui kehidupan sehari-hari dan berbagai upacara, mereka menunjukkan komitmen dalam menjaga hubungan harmonis dengan alam dan budaya yang mereka anut.
Artikel Terkait
Mengungkap Sejarah dan Keindahan Pura Luhur Giri Arjuno, Destinasi Religi di Batu
Panduan Mengunjungi Pura Giri Arjuno, Surga Religius di Lereng Gunung Arjuno
Pesona Gunung Kawi, Sejarah dan Keunikan Misteri yang Tak Terlupakan
Pesona Mistis Gunung Kawi: Keindahan Alam dan Cerita Misteri yang Tak Terlupakan
Sejarah dan Misteri Gunung Kawi: Mengungkap Asal Usul dan Legenda di Baliknya
Mitos Pohon Dewandaru di Gunung Kawi: Pohon Kesabaran yang Mendatangkan Kekayaan
Predator Anak Panti Asuhan Ditangkap di Empat Lawang