FREKUENSINEWS.COM - Suku Konjo Pegunungan, yang mendiami wilayah pegunungan di Sulawesi Selatan, memiliki berbagai tradisi yang kaya akan makna budaya dan spiritual.
Meskipun banyak dari tradisi mereka yang serupa dengan suku-suku lain di Sulawesi, ada beberapa tradisi unik dan kadang dianggap aneh oleh orang luar.
Berikut adalah 5 tradisi menarik yang dimiliki oleh Suku Konjo Pegunungan.
Baca Juga: 5 Sejarah, Tradisi, dan Budaya Suku Bugis
-
Tradisi Menyimpan Mayat (Makam Di Rumah)
Salah satu tradisi yang paling mencolok dari Suku Konjo Pegunungan adalah kebiasaan mereka dalam merawat dan menyimpan mayat orang yang sudah meninggal. Tradisi ini dikenal dengan nama "Makkunrai", di mana mayat tidak langsung dimakamkan setelah kematian. Sebaliknya, tubuh almarhum akan disimpan di rumah dalam posisi duduk atau berdiri, lalu dijaga dan dirawat oleh keluarga. Ini dilakukan untuk menjaga hubungan dengan orang yang telah meninggal. Proses pemakaman baru dilakukan beberapa tahun setelahnya, atau ketika keluarga merasa sudah siap untuk melepaskan mereka. -
Pesta Adat "Mappalili"
Mappalili adalah sebuah upacara adat yang dilakukan untuk merayakan keberhasilan panen. Selama upacara ini, warga Suku Konjo Pegunungan akan berkumpul dan melakukan tarian tradisional yang sangat enerjik. Namun yang paling menarik adalah adanya tradisi "perang tanding" menggunakan perisai dan tombak kayu, di mana dua orang pria dari komunitas saling berhadapan. Tarian dan pertempuran ini melambangkan perjuangan mereka untuk hasil pertanian yang melimpah dan juga sebagai bentuk penghormatan terhadap dewa dan leluhur. -
Pakaian Tradisional yang Aneh
Pakaian tradisional yang dikenakan oleh masyarakat Suku Konjo Pegunungan juga tidak kalah menarik. Salah satu yang unik adalah penggunaan topi berbentuk kubah yang terbuat dari anyaman bambu. Topi ini tidak hanya berfungsi untuk melindungi dari terik matahari, tetapi juga menjadi simbol status sosial dan kehormatan dalam masyarakat. Beberapa orang bahkan akan mengenakan topi ini pada saat acara penting, seperti pernikahan atau upacara adat.
Baca Juga: Suku Lingon: Misteri di Belantara Hutan Halmahera Timur
-
Upacara Penguburan dengan Melempar Benda
Dalam tradisi penguburan Suku Konjo Pegunungan, ada ritual yang cukup aneh di mata orang luar, yaitu melemparkan berbagai benda seperti kayu, batu, dan peralatan pertanian ke dalam kuburan. Tindakan ini dianggap sebagai cara untuk memberi penghormatan terakhir kepada orang yang telah meninggal dan memastikan agar perjalanan roh mereka ke alam baka dilancarkan. Ini adalah simbol pengorbanan untuk kehidupan yang lebih baik setelah mati. -
Tradisi "Makkatiti" (Menikah dengan Almarhum)
Makkatiti adalah tradisi di mana seorang wanita yang ditinggalkan suaminya yang sudah meninggal diwajibkan untuk menikahi salah satu saudara laki-laki dari suami yang sudah meninggal tersebut. Hal ini dilakukan untuk menjaga kehormatan keluarga dan memastikan bahwa harta keluarga tetap terpelihara. Meskipun tradisi ini semakin jarang ditemukan, ada beberapa kasus di mana wanita yang kehilangan suami harus menjalani ritual ini sebagai bagian dari tanggung jawab sosial mereka.
Masyarakat Suku Konjo Pegunungan memiliki sejumlah tradisi yang unik dan kadang terkesan aneh bagi orang luar.
Baca Juga: Bukit Raje Mandare: Harta Karun Alam di Provinsi Bengkulu
Namun, tradisi-tradisi ini sangat penting dalam menjaga kelangsungan budaya dan identitas mereka. Bagi Suku Konjo, setiap ritual memiliki makna mendalam yang menghubungkan mereka dengan alam, leluhur, dan kehidupan sosial mereka.
Tradisi-tradisi ini bukan hanya sebagai simbol kekuatan budaya, tetapi juga sebagai cara mereka menghormati kehidupan dan yang telah meninggal.***