Cek Fakta: Formula E Jakarta Pecahkan Rekor Dunia sebagai Ajang Lomba Paling Sepi Penonton

Frekuensi News - Penyelenggaraan ajang balap mobil listrik dunia, Formule E telah sukses digelar pada 4 Juni 2022 lalu.

Formula E ini digelar di kawasan Ancol, Jakarta Utara yang lokasinya berdekatan dengan Jakarta International Stadium (JIS).

Namun sayangnya, beredar informasi palsu atau hoaks seputar Formula E yang telah digelar di Jakarta pada 4 Juni 2022 lalu itu.

Baru-baru ini, beredar narasi yang menyebutkan bahwa Formula E berhasil memecahkan rekor dunia sebagai kategori lomba yang paling sepi penonton.

Baca Juga: Lirik Lagu It'll Be Okay – Rachel Grae serta Terjemahannya ke Dalam Bahasa Indonesia

Narasi itu diunggah oleh akun Facebook bernama Nok Aline Be.

"Formula E Jakarta masuk rekor dunia sebagai ajang lomba paling sepi dari penonton," demikian bunyi narasi tersebut.

Namun, benarkah Formula E memecahkan rekor dunia sebagai ajang loma yang paling sepi dari penonton?

Berdasarkan hasil penelusuran tim frekuensinews.com dari akun Instagram Mafindo menyebutkan bahwa Tribun penonton Formula E Jakarta penuh jelang sesi balapan yang dimulai pada Sabtu, 4 Juni 2022 pukul 15.04 WIB.

Baca Juga: Info Lowongan Kerja Juni 2022: Dibutuhkan 3 Dosen Tetap di STIKES Widya Dharma Husada Tanggerang

Berdasarkan pantauan di lokasi, tempat duduk tribun 2A, 2B, 2C, 2D, 2E, 2F, 2G, dan 2H sudah terisi oleh pengunjung per 14.30 WIB atau sekitar 30 menit jelang balapan.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin menjelaskan bahwa penonton Formula E yang berangkat dari JIExpo tercatat belasan ribuan orang.

Maka dari itu, dirinya mengaku tidak heran jika ketersediaan parkir di sana hampir penuh.

"Catatan terakhir sampai dengan saat ini di parkir barat sendiri tercatat sudah kurang lebih 19.000 penonton yang berangkat menuju venue atau lokasi pelaksanaan balapan," tutur Komarudin.

Dengan demikian, narasi yang menyebutkan bahwa Formula E Jakarta memecahkan rekor dunia sebagai ajang lomba paling sepi penonton termasuk ke dalam jenis kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.***