Frekuensi News - Industri pariwisata Indonesia baru saja dikejutkan dengan dugaan teror yang dialami oleh Warga Negara Asing (WNA).
Pasalnya dua WNA asal Australia, Emily Sinclair dan Jane menemukan AirTag di dalam tasnya setiba mereka tiba di Denpasar Bali.
Sinclair dan Jane menyakini mereka mendapatkan teror lantaran AirTag tersebut bukan berasal dari negaranya.
Sinclair dan Jane menduga AirTag tersebut berfungsi sebagai alat pelacak.
Baca Juga: Sisi Gelap Redmi Note 12 dan Redmi Note 11, Begini Kekurangan Dari Kedua Hp Ini
Menurut penuturan mereka, perangkat itu dimasukkan ke dalam tas mereka saat tiba di Terminal Kedatangan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Badung, Bali.
Keduanya baru menyadari bahwa ada AirTag di tas mereka ketika sedang berada di Pantai Amed, Karangasem, Bali.
Menurut keterangan mereka, AirTag tersebut dimasukkan ke dalam tas mereka saat tiba di bandara tujuan Denpasar, Bali.
Dugaan ini muncul lantaran baterai AirTag tersebut bertuliskan Made in Indonesia.
Sinclair menduga bahwa praktik ini dilakukan untuk melakukan teror atau mengikuti keberadaan mereka.
Usai temuan tersebut, keduanya memutuskan bergegas untuk kembali pulang ke Australia.
Tentang AirTag
AirTag merupakan perangkat aksesoris cerdas buatan Apple.
Artikel Terkait
Apple Bakal Luncurkan Macbook OLED 13,3 Inch, Berikut Bocorannya
Tawarkan Fitur 'Always On Display', Apple Siap Rilis iPhone 14
Akan Segera Dirilis Apple, Berikut Bocoran Harga dan Spesifikasi iPhone 14
Bisa Nonton Vidio? Simak Keunggulan dan Kekurangan Set Top Box Matrix Apple HD
Santer Isu Apple dan Google Akan Hapus Twitter, Elon Musk Siap Lakukan Hal Ini