Aplikasi Pengganti Google Makin Ramai, Kini Mau Bagi-bagi Cuan

photo author
- Sabtu, 15 Juni 2024 | 12:40 WIB
Aplikasi Pengganti Google Makin Ramai, Kini Mau Bagi-bagi Cuan (Alf)
Aplikasi Pengganti Google Makin Ramai, Kini Mau Bagi-bagi Cuan (Alf)

FREKUENSINEWS.COM - Startup mesin pencari 'pengganti' Google, Perplexity, makin ramai dilirik pengguna usai merilis fitur canggih Pages.

Namun, baru-baru ini Perplexity diprotes karena tuduhan menyalahgunakan konten dari perusahaan media.

Layanan mesin pencari berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI) itu disebut melakukan plagiarisme dari salah satu artikel buatan Forbes, yakni laporan investigasi perusahaan drone milik mantan CEO Google Eric Schmidt.

Baca Juga: Dapat Rating Tertinggi dari Google, Ini 5 Lokasi Berburu Durian Murah di Pekalongan, Tawarkan Beragam Jenis

Beberapa karyawan dan petinggi Forbes mengkritik Perplexity dan sang CEO Aravind Srinivas melalui platform X.

Pasalnya, berita buatan AI di mesin pencari Perplexity yang diduga diambil dari Forbes tak mencantumkan kreator aslinya.

Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan asumsi bahwa artikel itu dibuat oleh Perplexity, padahal merupakan artikel asli Forbes.

Baca Juga: Dapat Rating Tertinggi dari Google, Ini Lima Tempat Berburu Roti Jadul di Malang

Menanggapi hal tersebut, Perplexity mengatakan tengah menggodok sistem pembagian pendapatan (revenue-sharing) yang akan disepakati dengan organisasi-organisasi media kredibel.

Perplexity belum mengumumkan detil kerja sama yang tengah dirancang, serta besaran proporsi pendapatan yang akan dibagi. Namun, perusahaan sesumbar akan menetapkan sistem kesepakatan tersebut dalam waktu dekat.

Kesepakatan ini akan menjadi sumber cuan baru bagi industri media, dikutip dari Semafor, Kamis (13/6/2024). Sistemnya pun lebih bersifat jangka panjang dan tak putus.

Baca Juga: Dapat Rating Tertinggi dari Google, Ini Lima Lokasi Berburu Durian di Semarang, Harga Mulai Rp50 Ribu

Sebelumnya, OpenAI membayar perusahaan media di depan untuk menggunakan arsip berita mereka dalam pelatihan model AI. Masih menjadi kontroversi sistem tersebut akan bertahan lama.

Sebab, jika OpenAI tak lagi butuh data untuk melatih sistem AI-nya, bisa jadi pembayaran ke media juga akan disetop.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ersangkut Frekuensinews

Sumber: cnbcindonesia.com

Tags

Rekomendasi

Terkini

6 HP Gaming Terbaik — “FPS Anti Nge-Lag”

Kamis, 4 Desember 2025 | 14:08 WIB

Ini 7 Game Online Paling Populer di 2025, Ada Apa Aja?

Selasa, 2 Desember 2025 | 19:55 WIB

Kumpulan Cheat Game Dinosaurus Chrome, Ampuh dan Seru!

Minggu, 24 Agustus 2025 | 17:56 WIB
X