Kepribadian Introvert: Karakteristik, Penilaian Orang Sekitar serta Perbedaannya dengan Ekstrovert

Frekuensi News – Berkepribadian introvert biasanya disalahartikan sebagai orang yang pemalu atau tidak suka berinteraksi dengan orang lain.

Faktanya, orang yang memiliki kepribadian introvert harus mengeluarkan energi yang lebih besar saat berinteraksi dengan orang banyak.

Jumlah orang yang memiliki kepribadian introvert sebanyak 25 hingga 40 persen dari total populasi manusia di seluruh dunia.

Kepribadian introvert dan ektrovert pertama ditemukan oleh psikiater terkenal Carl Gustav Jung pada tahun 1920-an.

Baca Juga: WhatsApp Diam-diam Tengah Kembangkan Fitur Edit Pesan yang Telah Terkirim

Berlawanan dengan kepercayaan populer, introversi bukanlah gangguan kepribadian, introvert adalah orang yang menarik energi mereka dari dalam dan mengarahkan energi ini ke refleksi batin.

Mereka suka introspeksi diri, menghabiskan waktu sendiri, dan menyalurkan energi positifnya menjadi sesuatu yang produktif.

Dikutip oleh frekuensinews.com dari PinkVilla, menurut American Psychological Association, introvert suka bekerja sendiri dan lebih suka memikirkan pikiran, perasaan, dan batin mereka.

Banyak orang memiliki kesalahpahaman bahwa seseorang benar-benar introvert atau ekstrovert.

Baca Juga: Sempat Tarik Pasukannya, Rusia Kini Kembali Fokuskan Serangan ke Ibukota Ukraina

Namun, Carl Jung (bapak psikologi analitik) percaya bahwa tidak ada yang sepenuhnya ekstrovert atau introvert.

Sebaliknya, setiap orang membawa kedua sifat tersebut-hanya satu jenis kepribadian yang mendominasi yang lain dengan membuat pikiran kita mengarah ke satu sisi atau sisi lainnya.

Jika seseorang memiliki introversi dan ekstroversi dalam jumlah yang sama, maka kita menyebutnya sebagai kepribadian ambivert.

Introvert begitu sibuk dengan kehidupan batin mereka sehingga mereka biasanya tahan terhadap pengaruh luar.

Baca Juga: Cek Fakta: Rumput Paragis Bisa Menyembuhkan Kanker